Ayah salman nginap
Malam ini ayahnya salman nginep di kantornya, semoga Allah menguatkannya, melindunginya, karena beliau lagi agak pilek tadi pas aku telepon,
Pengennya sih ayah salman pulang ke rumah, tapi sepertinya kerjaannya masih cukup banyak yang harus diselesaikan.
Kemarin kita sama-sama ikut Muslim Entrepreneur Forum, ayah salman he is an entrepreneur, sempat bisnis jual kambing di sela pekerjaannya membuat struktur bangunan, yang kemudian karena kurang tertangani dengan maksimal akhirnya tutup, ada juga investasi di bimbel, sudah berjalan beberapa tahun, walau belum kelihatan hasilnya.
Sejujurnya cukup kagum dengan keberaniannya berwirausaha, dari sejak sebelum kita menikah dia sudah memulainya, kadang aku suka interupsi kenapa masih aja berani ambil resiko berwirausaha,
Ternyata pas aku pikir-pikir, at least kita bisa bantu banyak orang lain untuk punya pekerjaan, sehingga rizki yang Allah berikan ngga cuma mengendap di satu tempat saja, apalagi cuma disimpan di bank dan malah diputar sama yang punya bank, yang otomatis pake riba, mending pake untuk memberdayakan teman-teman muslim.
Just lika apa yang aku dengar kemarin, ust. Dwi condro, mengatakan, uang semua orang seperti tidak akan pernah dibiarkan hanya ada di celengan atau di amplop atau di bawah kasur, tapi semua disorong untuk simpan uangnya di bank, padahal logikanya itu seperti kita ngasih pinjem uang untuk diputar para direktur bank itu.
Astaghfirullah.
Balik lagi ke ayah salman, hiks kita hanya akan tidur berdua salman saja malam ini, hehe, manja bener ya, anggap aja latihan ditinggal berjihad sama suami, memfutuhat negeri yang jauh,
jadi inget sama ustad Felix Siauw kemarin, subhanallah beliau begitu lancar mengkisahkan tentang riwayat futuhatnya Muhammad Al Fatih, dimana semua pasukannya adalah orang-orang yang jadi rahib di malam hari, tapi singa di siang hari, dan juga tentang bisyarahnya Rasul saw, bahwa konstantinopel akan ditaklukkan,
yang muallaf saja begitu semangatnya,
bagaimana kita yang muslim dari lahir?
Pengennya sih ayah salman pulang ke rumah, tapi sepertinya kerjaannya masih cukup banyak yang harus diselesaikan.
Kemarin kita sama-sama ikut Muslim Entrepreneur Forum, ayah salman he is an entrepreneur, sempat bisnis jual kambing di sela pekerjaannya membuat struktur bangunan, yang kemudian karena kurang tertangani dengan maksimal akhirnya tutup, ada juga investasi di bimbel, sudah berjalan beberapa tahun, walau belum kelihatan hasilnya.
Sejujurnya cukup kagum dengan keberaniannya berwirausaha, dari sejak sebelum kita menikah dia sudah memulainya, kadang aku suka interupsi kenapa masih aja berani ambil resiko berwirausaha,
Ternyata pas aku pikir-pikir, at least kita bisa bantu banyak orang lain untuk punya pekerjaan, sehingga rizki yang Allah berikan ngga cuma mengendap di satu tempat saja, apalagi cuma disimpan di bank dan malah diputar sama yang punya bank, yang otomatis pake riba, mending pake untuk memberdayakan teman-teman muslim.
Just lika apa yang aku dengar kemarin, ust. Dwi condro, mengatakan, uang semua orang seperti tidak akan pernah dibiarkan hanya ada di celengan atau di amplop atau di bawah kasur, tapi semua disorong untuk simpan uangnya di bank, padahal logikanya itu seperti kita ngasih pinjem uang untuk diputar para direktur bank itu.
Astaghfirullah.
Balik lagi ke ayah salman, hiks kita hanya akan tidur berdua salman saja malam ini, hehe, manja bener ya, anggap aja latihan ditinggal berjihad sama suami, memfutuhat negeri yang jauh,
jadi inget sama ustad Felix Siauw kemarin, subhanallah beliau begitu lancar mengkisahkan tentang riwayat futuhatnya Muhammad Al Fatih, dimana semua pasukannya adalah orang-orang yang jadi rahib di malam hari, tapi singa di siang hari, dan juga tentang bisyarahnya Rasul saw, bahwa konstantinopel akan ditaklukkan,
yang muallaf saja begitu semangatnya,
bagaimana kita yang muslim dari lahir?
Komentar
Posting Komentar