menengok ma'had
masyaAllah tahun ini salman sudah masuk kelas 6, dari kelas 5 kemarin sebenernya udah rencana mau survei sekolah lanjutannya, yang insyaAllah boarding school ataupun pesantren, biar salman belajar mandiri, dan semoga bisa ditempa menjadi benar-benar pemuda yang shalih, aamiin,
kalau lihat dari email, dari bulan januari 2021 ini saya sudah mulai daftar, tapi belum ditindaklanjuti, nah barulah kemarin pas di bulan juli akhir, tanya-tanya teman yang dulu seangkatan nikah di tahun yang sama, punya anak seumuran, nah mereka pun sudah daftar di sana, dan ternyata di bulan maret kemarin info dari wasapnya sudah ditutup pendaftaran, langsung berasa lemes, kemudian, untuk lebih memastikan kita rencanakan mau datang langsung ke mahadnya, di daerah ciampea bogor,
ayah mengosongkan jadwal meetingnya di hari rabu, dan alhamdulillah rabu juga saya cuma ada 1 kelas ngajar, jam 10-11.40, syafiq sekolah dulu sampai jam 11, dan shabran juga ada zoom sekolahnya, abis dzuhur, sholat, makan, siap-siap, bersama kakek nenek jpr, meluncurlah kita ke bogor, kalau di google map waktu tempuhnya hanya 35 menit, alhamdulillah dari tempat kami ngga terlalu jauh kalau ke bogor,
masyaAllah setelah lulus dari ipb tahun 2005 kayaknya baru sekarang lagi saya lihat daerah kampus dramaga, sudah sangat rama, ada pusat perbelanjaan, rumah sakit ada 2, starbak, dll, jaman saya kuliah sepanjang dari bubulak cuma rumah aja di kanan kiri, sama ilalang, dan juga jalanannya masih rusak kalau dulu, sekarang sudah aspal bagus,
dulu pun saya menjelajah cuma sampai kampus dramaga aja, paling jauh ke cibanteng, disana ada kosnya teman sekelas, yang kalau pas jam istirahat siang, karena saya kosnya di baranangsiang, jadi numpang rebahan dulu di kosan teman sambil ngerjain tugas,
nah ini letak mahadnya di ciampea ke dalam lagi, pas masuk jalan tegalwaru, saya dan ayah mengira kami nyasar, atau mapnya salah, karena seperti ngga ada tanda-tanda kehidupan pesantren atau mahad gitu, ternyata masih masuk ke dalam lagi lokasinya, alhamdulillah akhirnya nemu juga, dan benar lokasinya sesuai dengan gmap, saya lihatnya dari yutub bangunannya besar dan megah, ternyata sebelumnya harus melewati berbagai pemukiman penduduk sekitar yang kondisinya cukup menyedihkan,
kemudian kita masuk ke dalam, awalnya ayah aja yang masuk ke dalam karena kata pak penjaga yang di depan, ngga boleh ramai-ramai, jadi saya nunggu di mobil, terus ayah keluar lagi, katanya yang nerima ibu-ibu, jadinya saya masuk kloter ke2, alhamdulillah kata ummu yang di officenya, akan ada pendaftaran lagi bulan september, bulan depan, saya pun minta nomor kontaknya, dan menanyakan apa saja yang poin-poin yang akan dites, salah satunya adalah kematangan/kesiapan calon siswa untuk masuk mahad,
insyaAllah kalau salman sudah disounding dari jauh hari, sebelum kelas 6 bahwa dia akan lanjut sekolah di pondok/mahad, saya ambil contohnya adalah muhammad al-fatih yang dibina sama syaikh gurunya jauh dari tempat tinggalnya, dan juga shalahuddin al ayyubi misalnya, dan salman pun akan seperti itu untuk bisa jadi pemuda yang tangguh, tak lupa diberikan bacaan-bacaan bahwa sekolah di mahad itu fun, sangat menyenangkan, bisa punya banyak teman,
ya Allah semoga salman bisa melanjutkan studinya disana, menjadi hambaMu pejuang Islam yang tangguh... aamiin ya Rabb al alamin...
Komentar
Posting Komentar