kuliah

Jadi inget beberapa waktu lalu di sela menunggu panggilan masuk kelas sidang proposal anak anak di kampus, ada bapak bapak yang bilang bahwa beliau juga mau lanjut kuliah, tapi katanya karena sumber pemasukan cuma satu dan kalau beasiswa penghasilannya dipotong bapak ini pun bingung darimana akan nyari kekurangannya. Padahal saya mengira mungkin bapak bapak akan lebih mudah kalau kuliah s3 karena tidak ada keharusan mengurus anak dan lain lain, hanya fokus saja dalam studinya. Ternyata ada alasan yang beda lagi. MasyaAllah saya jadi ingat telah melangkah sejauh ini dalam kuliah saya tinggal sedikit lagi, kemarin saya wasap bu prof dan beliau bilang boleh bimbingan kamis siang ini alhamdulillah bismillah. Betapa banyak sekali yang harus saya syukuri dari hidup saya, oiya adalagi bapak bapak di kampus ruangan saya yang bilang bahwa lanjut kuliah itu ngga sebanding biayanya dengan kenaikan tunjangan yang akan dia dapat setelah lulus kuliah. Wah kalau mikir itungan manusia memang ngga akan sebanding. Tapi jadi inget kata bu prof bahwa semua itu akan digantikan oleh Allah swt. Kalau saya sih ngga mau mikirin itu, alhamdulillah dulu milih kuliah s2 pun bi idznillah saya yakin biayanya walau mandiri sudah terganti berkali lipat dengan saya bisa ngajar di kampus. Yang ngga akan bisa saya sampai ke tahap ini kalau ngga berani dan ngga mau lanjut kuliah. Walaupun banyak juga orang yang sukses tapi ngga kuliah secara formal tapi buat saya kuliah sangat penting. Oiya inget lagi deh, beberapa hari lalu saya dan syafiq berkunjung ke rumah temannya syafiq dan ngobrol sama ummunya, sampai pada pembicaraan saya lagi lanjut kuliah. Dan ummunya bilang wah syafiq ibunya udah kuliah s sekian, berarti nanti syafiq juga harus lebih dari ibunya ya. Itu adalah ungkapan dari berapa orang yang bilang. MasyaAllah Saya ngga sampai mikir ke situ sih. Pas memutuskan lanjut kuliah ya udah bismillah aja. Tapi setelahnya sambil juga berharap semoga anak anak jadi terinspirasi mudah mudahan lebih semangat menuntut ilmu daripada ibunya yang masih super cetek ilmunya, dan saya berharap anak anak bisa belajar di sumber primer ilmu, di mesir atau di madinah misalnya, karena emaknya masih lokal aja kuliahnya. Dan tentunya harus selalu meluruskan niat untuk menuntut ilmu karena Allah swt untuk diamalkan dalam kehidupan. Bukan untuk kepentingan hawa nafsu pribadi. Naudzubillah min dzalik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...