sambil nunggu prof

Sedang menunggu bu promotor di ruangannya. Ibu prof ini tahun lahirnya sama kayak mama saya 1953. MasyaAllah kalau mama saya jam segini lagi di rumah bersama bapak saya. Dan ibu Prof sudah sendiri. 
Kita ngga tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa yang akan datang. Apakah 10 atau 20 tahun lagi masih akan hidup di dunia. Tapi yang jelas semua orang akan menemui kehidupan akhirat. 
Manusia hanya berencana dan Allah yang menenntukan. Dari minggu kemarin setelah sidang selesai saya pikir urusan saya agak lowong dan bisa sharing di kajian ibu ibu dekat rumah pagi ini. Ternyata qadarullah ayah sakit dan mau ke dokter, saya antar dan skip ngga bisa datang acara ibu ibu, berharap senin depannya lagi bisa ke sana ternyata kata mba a yang tadi sudah ke musholanya senin depan ibu ibunya mau ngaji di tempat lain. MasyaAllah. Padahal acara mulai jam9 kalau di jadwal dan saya sudah sampai rumah lagi jam 9.30. Terus saya lanjut nyari air kelapa ijo buat ayah dan syafiq yang juga ngga masuk sekolah karena flu. Lagi musim sakit gondongannya di sekolahnya. Saya udah khawatir dia ketularan karena seingat saya baru shabran yang pernah kena sakit itu. Wallahu alam. 
Hari sabtu kemarin kami jalan jalan ke bogor. Nyobain naik commuter line dari st. Depok, mobil parkir di stasiun depok. Sampai bogor jalan masuk kebon raya dan muterin sampai siang menjelang salman pulang sekolah. Hari ahadnya siang hari ke rumah tangerang. Dan pas siangnya ayah makannya mungkin cuma sedikit dan pas hari sabtu itu panas panas minum es jeruk di kebon raya. Mungkin ini faktor pemicunya udah beruntun jadilah tadi pagi ayah kepalanya super pusing katanya dan kalau bangun jadi pengen jatuh dan setelah minum susu terus muntah. MasyaAllah. Syafakallah ayah dan juga syafiq. Semoga Allah beri kesembuhan seperti sediakala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...