the election
Beberapa hari lalu adalah hari nyoblos nasional.
MasyaAllah sedih lihat kondisi umat saat ini. Kalau dulu jaman nabi muhammad Shallalahu alaihi wa salam. Pertarungan dakwahnya antara kfr dan muslim tetapi saat ini adalagi paham paham baru yang diadopsi oleh orang islam, ada demokrasi dan nasionalisme yang dianggap sah sah aja kalau dianut oleh muslim pun. Padahal menetapkan hukum hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala. Nah orang sekarang memilih orang untuk menetapkan hukum untuk mereka. Supaya manusia yang buat hukum. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Mama saya bolak balik nelpon saya dan pak suami supaya nyoblos pak a aja, kalau secara figuritas sih saya mau aja milih pak a tapi ketika menyadari beliau akan menjalankan sistem kehidupan yang sama seperti yang akan dijalankan calon calon lainnya. Yah paling juga sama aja. Pakai hukum manusia. Saya cari yang mau menerapkan hukum Al Quran. Boleh kan hak saya untuk memilih.
Ibarat lagi mau milih beli barang a dan b juga c, kita maunya spesifikasi yang z dan itu ga ada kenapa juga kita dipaksa harus milih antara 3 itu kalau yang kita cari ngga ada. Jadi inget ayah dan ibunya sultan shalahudin al ayyubi yang ditawari segala rupa jenis orang ngga mau, hanya mau yang akan bersama pasangannya mendidik anak yang akan membebaskan baitul maqdis. MasyaAllah dengan keyakinan itu mereka pun bertemu dengan jodohnya. Seperti halnya rakyat yang mau milih pemimpin dalam sistem islam. Sekarang baru ada pemimpinnya aja tapi sistemnya belum berlandaskan islam.
Semoga suatu hari nanti insyaAllah bi idznillah.
Komentar
Posting Komentar