back to the roots
Tadi saya lihat tayangan tentang anak anak yang tahun 80an diadopsi dari indo ke belanda. Setelah bear dewasa mereka kembali ke indonesia mencari orangtua kandungnya. Dan karena data data di dokumen awal kehidupan mereka tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi mereka harus nanya datang ke beberapa tempat untuk mencari sendiri.
Ada yang belum ketemu ada yang ketemu akhirnya dengan ibu kandungnya yang masih hidup.
saya nangis lihatnya. Ngebayangin gimana rasanya di usia masih kecil harus pergi jauh ke tempat yang ngga tau itu dimana dan sama orang yang baru dikenal. Orang dewasa aja ngga nyaman apalagi anak anak. Dan diakhir tayangan disebut its all about money.
Bahkan pas didatangin banyak para pemilik yayasan dan panti asuhan itu udah pada meninggal sementara banyak sekali anak anak yang darisana diadopsi.
Bagaimana dalam islam nasab itu penting dan juga tentang pengasuhan. Untuk mencatat ini bin siapa nama orangtuanya, kakeknya, sampai ke buyut ke atas atasnya. Dan pengasuhan anak selama belum baligh harus bersama ibu kandungnya atau kalau ngga ada ibunya beralih ke neneknya dan keluarga dari pihak ibu, dan nafkah dari ayah atau kalau ayah ngga ada maka dari keluarga pihak ayah. negara berperan mengurus rakyatnya apalagi kalau ada yang kekurangan. Kondisi ketika rakyat ngga paham dan dalam kondisi tidak sejahtera akhirnya anak anak begitu mudahnya dipindahkan ke tangan orang lain. Bagaimana juga aqidahnya anak ini.
Jadi bersyukur Allah karuniakan lahir dalam keluarga yang jelas asal usulnya. Saya lahir bulan februari 1985 dan bapak urus akte saya bulan maret 1985 dengan nama jelas ayah dan ibu yang alhamdulillah masih bersama kami sampai sekarang.
Di sisi lain jadi mikir akibat nasoinalisme. Karena banyak yang menganggap naionalisme itu segalanya jadi ketika hidup harus tahu asal usulnya. Ada yang marah sama ortu angkatnya menyalahkan kenapa mereka dibawa ke belanda. Padahal bisa jadi kalau mereka tetap di indo keadaannya ngga ada seperti sekarang mereka di belanda tapi mereka bilang yang dicari itu bukan cuma hidup layak. Tapi kebahagiaan sebagai seorang manusia.
Jadi inget zaid anak angkatnya Rasulullah saw yang ketika disuruh milih mau kembali ke ortu kandungnya apa mau tetap sama Rasul dan zaid memilih tetap sama Rasul. Kalau memang ngga ketemu sama ortu kandungnya ya sudah mau gimana lagi itu bukan salah mereka berada di sana. Udah garis nya. Tapi kalau mereka beriman kepada Allah insyaAllah nanti akan ketemu lagi dengan ortunya di akhirat ketika sama sama jadi orang yang beriman. Namun kalau dibawa ke belanda dan agamanya non muslim. Beda lagi ceritanya. Harus fight mencari kebenaran dari sang Ilahi Rabbi.
Komentar
Posting Komentar