Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Liat Anak Kampus

Gambar
Sejenak balik ke daerah kampus kembali kemarin magrib, Sorenya aku pulang dari kantor, karena mamaku mau ngaji di Majlis Taklim masjid depan rumah, dan mungkin ngga ada yang jaga Salman, jadi aku pulang deh jam 2.30 keluar ruangan. Alhamdulillah setelah melewati kesendatan jalanan sepanjang Ambassador- Tanah Abang- Tomang- Tol Tangerang, sampe juga deh di rumah, dan dengan sukses, sambil nunggu aku nyampe rumah, mamaku bawa Salman ikutan ngaji barengan ibu-ibu di masjid, mama bawa perlengkapan yang sama dengan aku pas halaqoh, bawa susu, buku Halo Balita buat dikasih baca Salman kalo udah pengen meraba-raba, dan si Mio boneka. Aku nyusul ke masjid, subhanallah, Salman lagi asik main-main sendiri dibelakang mamaku yang lagi konsen ngaji sama ibu-ibu lain dan bu Ustadzahnya. Senangnya... Lama-lama, beberapa ibu-ibu mulai menyadari keberadaan Salman yang sangat menggemaskan itu berjalan muter-muter, pada ketawa ketiwi ngegodain Salman, hmmm bagus sih kalo lagi ngga ada acara, ta...

Career, Marriage, Children: Can Women Have It All?

Barusan ngeshare video diskusinya Islam Channel antara dr. Nazreen Nawaz dan seorang general manager perempuan Britain di facebook Judulnya mengena banget, ke aku. dan sayangnya ngga ada artikel penjelasannya yang bisa dibaca dan dishare juga. Jadi pengen nulis deh. Diawali dari pola pikir kapitalisme yang dibentuk pada banyak anak perempuan, bahwa setelah sekolah SD-SMP-SMA trus kuliah, entah jurusan matematika, fisika, kimia, biologi, kedokteran, pertanian, atau teknik-teknik, dan setelah itu pengen kerja, punya uang sendiri, buat beli baju, beli semua hal yang mereka mau atau buat ngasih hadiah ke ortu, saudara, teman, tetangga dan lain-lain. Terus menerus sampai kemudian menikah, dan punya anak, trus mikirnya adalah mencari asisten atau pembantu untuk menjaga anaknya, dan biar anaknya bahagia walau ditinggal ayah ibunya kerja dibelikanlah segala macam permainan berteknologi baru, games mutakhir biar anteng di rumah sama yang mengasuh, kalo perlu asisten ada lebih dari 1, dan ...

Ngga takut.. Ngga takut...

Gambar
Terkabarkan bahwa RUU Intelijen sudah disahkan, Hmmm, bagi yang belum tau RUU Intelijen itu apa, silakan browsing di Google, hehe ngga bertanggungjawab banget yak, RUU ini pengen banget disahkan sama kalangan yang sangat ingin kerja intelijen ada payung hukum, misalnya, buat yang disangka teroris, untuk melakukan pencegahan dengan cara penangkapan duluan juga bisa, karena udah ada undang undang, jadi mereka punya dalih dan ngga asal tangkap. RUU ini hangat lagi untuk segera disahkan setelah kembali lagi (diciptakan) kasus kasus pemboman terorisme, dan we know lah, siapa sih yang biasa dijadikan sebagai pelaku terorisme, yang biasa disebutin media adalah, yang mau mendirikan negara Islam, yang pake peci hobinya, yang celananya cungkring, yang jenggotan, yang suka ngaji, yang istrinya kerudungnya panjang, baju gelap dan bajunya juga panjang, plus pake cadar. Baru kemarin banyak ditayangkan TV adalah kasusnya Umar Patek yang rekonstrusi di terminal, diheboh heboin banget, mau rekonstruk...

Pilih yang Mau Menerapkan Syariah Islam

Pengen nulis tentang Pilgub kemarin, Pemilihan Gubernur Provinsi Banten, calonnya ada Bu Atut, Pak Wahidin dan Pak Jazuli. Beberapa hari sebelumnya Bapakku sebagai salah satu anggota KPPS udah ngasihin kartu pemilih untuk aku dan suami, mamaku nanya apakah kita akan milih atau ngga, hehe, dan aku jawab, ngga... Mamaku promosiin salah seorang calon yang sekarang masih jadi walikota Tangerang, hmm, sekolah sekolah dibangun dibagusin, plang Asmaul Husna masih terpampang di jalan raya Kebon Nanas, tanda si Bapak tersebut cukup Islami. Kenapa kita ngga milih satupun dari mereka? Bukan karena sok paling bener, merasa paling hebat, tapi boleh dong ya kita ngga milih di antara 3 pilihan itu, kita pengen calon yang akan menerapkan syariah Islam, dan calon itu ngga ada, jadi ya ngga pengen milih aja... Kondisi Banten masih akan tetap sengsara mayoritas masyarakatnya selama yang diterapkan masih sistem kapitalisme sekuler yang serakah ini, penguasa hanya akan berebut kekuasaan, intelektualnya s...

Alhamdulillah untuk mereka

Kembali lagi hari senin, Banyak banyak banyaaak banget yang harus disyukuri olehku, karena kadang banyak hal juga aku sia-siakan. Bersyukur masih punya orangtua, Bapak dan mamaku, yang walaupun banyak ini itunya, tapi mereka masih ada, dan sayang sama aku, mungkin walau aku ada di keadaan terburuk pun, mereka berdua yang akan terus bersamaku. Terima kasih ya Allah telah mengkaruniakan mereka dalam hidupku. Trus, bersyukur, punya suami, yang baik, yang lucu, walau kadang suka marah marah juga (Whehehe), yang jadi sahabatku, temanku, yang penyabar, yang sayang banget sama keluarganya, yang rela berpikir keras pagi siang sore malam untuk keluarganya, dan ummat semoga, yang rela ditinggal sama aku dari pagi sampe sore ke kantor (hiksss... ). Dan Muhammad Salman Hamzahku yang lucu, yang udah bisa jalan, menggemaskan banget, membahagiakan semua manusia banget dengan tingkah polahnya, subhanallah, kata Ayahnya, aku jangan cuek sama Salman, aku harus selalu care dengan Salman... Care care care...

Selesai Takziah ke Ciledug

Gambar
Ngisi blog aaahh.. Baru saja pulang dari takziah suaminya Ibu Nuryati, seorang Kasub di Lantai 6, nama almarhum suaminya unik, Sehat Tarigan, dengan mertuanya yang bernama Kuat Tarigan, subhanallah .... Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menerima semua amal baiknya, amin... *** Trus balik lagi ke kantor, Di luar sana super panas bin gerah, apalagi di bis tadi, mantappp gerahnya... Pas masuk ruangan malah kedinginan, hihi Di perjalanan ada Mba yang baru selesai diklat cerita-cerita bareng Tentang kegundahannya salaman sama laki-laki bukan muhrim, Rasanya ngga pengen nyentuh tangannya, tapi malah ngga enak katanya, dan akhirnya salaman juga. *** Alhamdulillah, beberapa orang yang sudah lihat kerudung dan jilbabku menggayakan sendiri cara bersalamannya dengan gaya sunda, yang nyatuin dua telapak tangan, atau cukup dengan mengangguk dengan bungkuk sedikit. Sepertinya itu tergantung gimana pembawaan kita juga dalam pergaulan. Kalo orangnya, misalnya berpakaian ala Dewi Persik, p...

Ikut Kajian Ditjen Sebelah

Gambar
Alhamdulillah! Baru saja selesai ikut kajian Muslimah, a.k.a ibu-ibu di Musholla ditjen sebelah, tentang Al-Qur'an, tentang tajwid, balik lagi menggetok getok kepalaku, ayo dirapihkan kembali ngaji Al-Qurannya. Rapihin lagi hapalannya. Aku ngajak 2 teman satu lantai, dan ternyata, kita bertiga termasuk yang muda, diantara para sesepuh, subhanallah, jadi ngiri, mereka aja yang udah tua, semangat belajar terus, yang muda harus lebih dong. Karena seenggaknya, kita masih lebih kuatan fisiknya, lebih cemerlang ingatannya. Harusnya digunakan untuk hal yang super positif, Seperti, baca Al-Qur'an selalu, menghafalkannya, baca kitab-kitab hadits, dan mempelajarinya. InsyaAllah! Samangaaadddd !!! Oiya, jadi inget juga, rencana bikin kajian mandiri di unit kita, padahal di sini mulai banyak muslimah berkerudung, di atas semakin nambah dari hari ke hari, di lantai 5 tempat aku berada juga gitu, hmmm,, cepatlah pulang diklat mbak Juru Bicara... biar bisa menghadap ke Kabag Kepegawaian, tr...

Tas dari Ayah Salman :D

Alhamdulillah! Ayahnya Salman udah balik dari Aceh, beliau bawa oleh-oleh banyak, padahal aku ngga minta juga, yang lucu, aku dibeliin tas feminim. Ternyata si ayah, pengen juga liat aku pake tas itu, kalo kataku, tas yang disampir ke pundak adalah "tas ibu-ibu", walaupun sekarang udah jadi ibunya Salman, tapi tetep selalu milih tas ransel setiap beli tas. Dari jaman sekolah, kuliah sempet pake tas sampir tapi modelnya sangat ngga feminin, dan sekarang tasku yang the only one warna coklat gelap, adalah ransel mungil yang bisa muat netbook dan lumayan bisa bawa 2 buku, atau bisa juga muat kalo bawa perlengkapan Salman kalo kita lagi pergi, daripada make tas bayi melulu. Kadang takjub ngeliat banyak perempuan tasnya berganti-ganti, model ini itu, warna macem-macem, dan entah kenapa juga aku ngga suka beli tas kalo tas yang setiap hari aku pake belum rusak banget. Dan sebenernya, tanpa mengurangi rasa terimakasih dan syukurku yang mendalam atas perhatian Ayah Salman. Hari ini ta...

Miss my luvly baby boy

Hari kedua akan berangkat kuliah, Sebenernya pengennya pulang ke rumah aja, main sama Salman, tapi bismillah, semoga Allah memudahkan sampai lulus nanti. Kemarin mata kuliahnya, Filsafat Ilmu, karena aku datang setelah magrib, akibat baru berangkat dari kantor jam 4, dan jalannya tersendat- sendat *ngga boleh ditiru sama siswa - siswi dimanapun berada*. Dapet materi tentang estetika, logika, bla bla bla, Kenapa harus mata kuliahnya itu? Kenapa ngga tujuan mulia menuntut ilmu, biar meluruskan niat semua mahasiswa pasca yang baru masuk ini, bahwa kita masuk kuliah bukan hanya untuk naik pangkat atau diberikan sebuah jabatan kantor yang lebih tinggi, tapi semata untuk menambah ilmu biar berguna untuk sekitar dan semakin bertakwa sama Allah swt. Seorang ibu auditor di bis jemputan cerita, di kelasnya kalo ujian yang biasa dan normal terjadi adalah nyontek bersama, karena katanya Magister itu beda dengan Sarjana, sarjana untuk ngejar nilai buat dapat kerjaan, sedangkan mahasiswa Magister ...

Jalan-jalan hari Ahad

Gambar
Sudah hari Senin, Pengen bayaran kuliah baru, akhirnya diriku memutuskan daftar kuliah lagi, UNIS Tangerang, _hehe_ pasca jurusan Ilmu Administrasi pengen penjurusannya Administrasi Pendidikan, berharapan akan bisa pindah ke sekolah sekolah terdekat dari rumah. Hari ahad berkunjung ke rumah teman-teman, yang pertama dateng ke rumah teman yang udah lama banget ngga ketemu, beliau pindah ke Madura ikut suaminya, sekarang lagi hamil anak yang ke 2, udah 9 bulan, dan lagi nunggu saat saat melahirkan. Jadi inget dia yang pertama-tama menyemangati aku bahwa kita punya peran untuk perubahan sistem, ngga cuma berkutat dengan masalah dan urusan pribadi saja hidupnya. Sampai kemarin aku ketemu lagi sama beliau, masih tetep menyemangati aku, bahwa orang-orang baik itu masih ada, orang-orang yang bergerak untuk perubahan sistem menuju aturan Islam, masih ada. Semoga Allah memudahkan persalinanmu saudariku. Aku mencintaimu karena Allah. Trus ke rumah seorang teman lagi, yang suaminya juga teman...