Miss my luvly baby boy
Hari kedua akan berangkat kuliah,
Sebenernya pengennya pulang ke rumah aja, main sama Salman, tapi bismillah, semoga Allah memudahkan sampai lulus nanti.
Kemarin mata kuliahnya, Filsafat Ilmu, karena aku datang setelah magrib, akibat baru berangkat dari kantor jam 4, dan jalannya tersendat- sendat *ngga boleh ditiru sama siswa - siswi dimanapun berada*.
Dapet materi tentang estetika, logika, bla bla bla,
Kenapa harus mata kuliahnya itu?
Kenapa ngga tujuan mulia menuntut ilmu, biar meluruskan niat semua mahasiswa pasca yang baru masuk ini, bahwa kita masuk kuliah bukan hanya untuk naik pangkat atau diberikan sebuah jabatan kantor yang lebih tinggi, tapi semata untuk menambah ilmu biar berguna untuk sekitar dan semakin bertakwa sama Allah swt.
Seorang ibu auditor di bis jemputan cerita, di kelasnya kalo ujian yang biasa dan normal terjadi adalah nyontek bersama, karena katanya Magister itu beda dengan Sarjana, sarjana untuk ngejar nilai buat dapat kerjaan, sedangkan mahasiswa Magister pengen nambah gelar aja.
Bukan berarti bisa dikasih toleransi ngga apa apa untuk nyontek kan?
Justru harusnya mahasiswa Pasca ngasih contoh ke para calon Sarjana, bahwa kapanpun dimanapun, kalo lagi ujian berarti ngerjain sendiri, kalo sambil mikir jawaban bareng namanya jadi diskusi dong, apa gunanya ujian kalo gitu?
Kadang suka sedih, kenapa diriku jadi semakin terperosok gini ya, dengan berbagai rencana di tahun-tahun mendatang.
Maksudnya terperosok, udah pergi pagi pulang sore banget, kuliah setelahnya tiap rabu kamis sabtu, kenapa jadi hidup aku jadi wanita karir gini ya?
Padahal tahun tahun mendatang emangnya siapa yang bisa jamin bakalan masih hidup?
Dear all women around the world, berbahagialah, yang sudah bisa memilih jadi full time mother, bisa menyusui, mengurus, main-main sama putra putri tercinta, mengurus suami, memasak, mengurus rumah tangga, buka usaha di rumah dan sambil mengaktualisasikan diri mencerdaskan masyarakat dengan Islam....
Kemudian dengan ibu-ibu yang shalihah dan bertakwa, lahir, terdidik dan bangkitlah generasi Pembebas, seperti Muhammad Al-Fatih, yang shalih, bertakwa, cerdas, berjiwa pemimpin, yang mengorbankan jiwa raga waktu dan tenaganya untuk kejayaan Islam.... Agama Allah.
_Nak, jadi anak shalih ya_
_Jadi kebanggaan Alloh dan RasulNya ya_
_Ibu Sayang Salman_
Sebenernya pengennya pulang ke rumah aja, main sama Salman, tapi bismillah, semoga Allah memudahkan sampai lulus nanti.
Kemarin mata kuliahnya, Filsafat Ilmu, karena aku datang setelah magrib, akibat baru berangkat dari kantor jam 4, dan jalannya tersendat- sendat *ngga boleh ditiru sama siswa - siswi dimanapun berada*.
Dapet materi tentang estetika, logika, bla bla bla,
Kenapa harus mata kuliahnya itu?
Kenapa ngga tujuan mulia menuntut ilmu, biar meluruskan niat semua mahasiswa pasca yang baru masuk ini, bahwa kita masuk kuliah bukan hanya untuk naik pangkat atau diberikan sebuah jabatan kantor yang lebih tinggi, tapi semata untuk menambah ilmu biar berguna untuk sekitar dan semakin bertakwa sama Allah swt.
Seorang ibu auditor di bis jemputan cerita, di kelasnya kalo ujian yang biasa dan normal terjadi adalah nyontek bersama, karena katanya Magister itu beda dengan Sarjana, sarjana untuk ngejar nilai buat dapat kerjaan, sedangkan mahasiswa Magister pengen nambah gelar aja.
Bukan berarti bisa dikasih toleransi ngga apa apa untuk nyontek kan?
Justru harusnya mahasiswa Pasca ngasih contoh ke para calon Sarjana, bahwa kapanpun dimanapun, kalo lagi ujian berarti ngerjain sendiri, kalo sambil mikir jawaban bareng namanya jadi diskusi dong, apa gunanya ujian kalo gitu?
Kadang suka sedih, kenapa diriku jadi semakin terperosok gini ya, dengan berbagai rencana di tahun-tahun mendatang.
Maksudnya terperosok, udah pergi pagi pulang sore banget, kuliah setelahnya tiap rabu kamis sabtu, kenapa jadi hidup aku jadi wanita karir gini ya?
Padahal tahun tahun mendatang emangnya siapa yang bisa jamin bakalan masih hidup?
Dear all women around the world, berbahagialah, yang sudah bisa memilih jadi full time mother, bisa menyusui, mengurus, main-main sama putra putri tercinta, mengurus suami, memasak, mengurus rumah tangga, buka usaha di rumah dan sambil mengaktualisasikan diri mencerdaskan masyarakat dengan Islam....
Kemudian dengan ibu-ibu yang shalihah dan bertakwa, lahir, terdidik dan bangkitlah generasi Pembebas, seperti Muhammad Al-Fatih, yang shalih, bertakwa, cerdas, berjiwa pemimpin, yang mengorbankan jiwa raga waktu dan tenaganya untuk kejayaan Islam.... Agama Allah.
_Nak, jadi anak shalih ya_
_Jadi kebanggaan Alloh dan RasulNya ya_
_Ibu Sayang Salman_
Komentar
Posting Komentar