Innalillahi

Kemarin siang pas di kereta ke tangerang, aku dikagetkan pas baca sms seorang teman. Seorang mbak sahabat kami berpulang ke rahmatullah. Aku manggilnya mbak ais. Berasal dari Sragen jawa tengah. Beliau orangnya baik sekali, murah senyum dan selalu bersikap ramah dan santun kepada siapapun.

Udah lama banget ngga ketemu mba ais, karena setelah beliau menikah, mb ais ikut suaminya tinggal di daerah jembatan 3 jakarta barat. Kami suka bertukar kabar di sms. Dan aku pernah dikasih buku tentang semangat menjadi wirausahawan sama beliau.

Kabarnya mba ais meninggal setelah melahirkan anak pertamanya perempuan, alhamdulillah anaknya sehat wal afiat.

Aku jadi kembali tersadar, ya Allah hari senin lalu giliran mba ais yang menghadapMu. Entah kapan waktu aku tiba. Sementara aku masih terseret di dunia yang ngga jelas begini. Karena dalam Al-quran isi ayatnya adalah seruan agar wanita tetap di rumahnya. Sedangkan aku keluar terus tiap hari. Ya Allah astaghfirullahaladzim...

Jadi inget aku pernah baca kalimat yang isinya: orang yang beruntung adalah orang yang meninggalkan dunia, sebelum dunia meninggalkannya. Sungguh sia-sia bagi orang yang tujuan hidupnya hanya mengejar sebesar-besarnya kebahagiaan di dunia. Harta, anak-anak, pasangan, dan semuanya akan ditinggalkan. Yang dibawa hanya amal shalih. Dan amal shalih apa yang bisa aku bawa ketika harus menghadap Allah swt? Sudahkah jadi anak yang baik, sudahkah jadi istri yang baik, sudahkah jadi ibu yang baik, sudahkah jadi anggota masyarakat yang baik, baik di mata Allah swt?

Ya Allah beri kesempatan hamba untuk menjadi mahluk yang lebih baik lagi. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...