PR besar ibu


SEMUA ANAK ADALAH BINTANG 

Oleh : Septi Peni Wulandani 

Saya teringat suatu peristiwa ketika Ara kecil bertanya tentang proses terjadinya adik di perut ibunya. Saya tidak menjawab langsung, mengajak Ara ke depan Video player kami, dan menyetel film "Proses terjadinya manusia" karya Harun Yahya. Saat melihat pergerakan ratusan juta sperma berkompetisi secara sehat untuk memperebutkan dirinya menjadi "sang juara" bertemu dengan satu telur. Saat itu juga Ara berkesimpulan " berarti aku ini juara sejak di perut ibu ya". Kalimat ini sungguh di luar dugaan kami, karena apa yang ditanyakan dengan kesimpulan yang dia dapatkan jauh dari bayangan saya waktu itu. Anak-anak yang terlahir ke dunia merupakan anak-anak pilihan, para juara yang membawa bintangnya masing-masing sejak lahir. Namun setelah mereka lahir, kita, orang dewasa yang diamanahi menjaganya, justru lebih sering "membanding-bandingkan" pribadi anak ini dengan pribadi anak yang lain.  

BANDINGKANLAH ANAK-ANAK KITA DENGAN DIRINYA SENDIRI, BUKAN DENGAN ANAK ORANG LAIN 
Jadi kalimat yang harus sering anda keluarkan adalah,
"Apa bedanya kakak 1 tahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?"bukan dengan kalimat "Mengapa kamu tidak seperti si A, yang nilai raportnya selalu bagus?""Mengapa kamu tidak seperti adikmu?" Kita, orang dewasa yang dipercaya untuk melejitkan "mental jawara" anak, justru lebih sering memperlakukan mereka menjadi anak rata-rata, yang harus sama dengan yang lainnya. 

MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH 
Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang, agar ia sepintar burung. Seringkali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika. Ini namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang di bidangnya. Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru. Ini namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini. 

ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN 
Kita sebagai orangtua harus sering melakukan "discovering ability" agar anak menemukan dirinya. Dengan mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas. Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar, tak pernah henti untuk mengejar kesempurnaan ilmu, dan menjadi hebat di bidangnya. Pendapatan itu adalah bonus dari kesungguhan 3 hal tersebut. 

ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL 
Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini, yang ada hanya anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua yg baik/guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntut ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya. 

ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA😊

----------------------

Jika para ortu memandang anak2nya adalah para juara, maka ia akan memperlakukan anak2nya sebagai seorang juara, dg sebaik2 perlakuan...

Smg kita dimudahkan utk itu dg pertolongan Allah tentunya....aamiin...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 🌹 Utk para ibu2 tersayang...!

Salam dari Prof Muhaya untuk semua parent....

Mari kita amalkan 10 tips mendo'akan agar memiliki Anak2 yang Shaleh ......

Sama2 kita amalkan.... Terutama tips yg no 6.🌟..

1. Kalau tiba-tiba teringat pada anak, bacalah Al Fatihah. Lalu, doakan semoga anak kita diberi kefahaman yang sebenarnya dalam urusan agamanya, memiliki ilmu yang bermanfaat dan serahkan urusan anak kepada Allah untuk menjaganya.

2. Pandang wajahnya semasa dia tidur ucapkan bahwa .... "ibu mau (nama anak) jadi anak yang shaleh sayang!"


3. Bangunlah shalat malam, shalat lah disisinya. Maksudnya Kita shalat dalam kamar dia Dan dekat dengan ananda. Jika Kita sering melakukannya Dan Kita juga selalu beritahu dia bahwa Kita sering doakan dia, dia akan merasakan  satu ikatan kasih sayang yang hakiki yang Kita amat sayang pada dia dan mau dia jadi anak yg shaleh. Dia akan tahu Kita selalu shalat hajat untuk nya.

4. Minta dikasihani. Ucapkan setiap saat bahwa kita ini sedang menunggu panggilan Allah. Jika Dia tak jadi anak soleh bermakna dia tak sayangkan kita dan tentunya kita akan merana di Alam Barzah nanti.

5. Peluklah anak selalu walaupun dia sudah besar, sebagaimana Kita sayang dia saat kecilnya. Aura ciuman dan belaian ibu sambil bisikkan padanya bahwa kita bangga mempunyai anak sepertinya.

6. Maafkan anak Kita setiap waktu walaupun perbuatannya amat melukai hati Kita. Muhasabbah diri mungkin kesilapan yang anak lakukan itu adalah kerana dosa-dosa kita dimasa lampau.

7. Yang paling penting jaga tutur kata Kita, jangan sekali-kali ucapkan perkataan yang bisa melukai hatinya. Jika ini terjadi juga karena kita TER.. kata, cepat-cepat cari waktu yang sesuai untuk Kita minta maaf padanya. Mengakulah padanya itu kelemahan Kita, Kita marah karena dia berbuat salah, bukan bermaksud membenci.

8. Amalkan membaca ayat 40 surah Ibrahim supaya Kita, anak kita dan  zuriat keturunan Kita termasuk dalam golongan orang2 yang tetap mendirikan Shalat. 
[Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan shalat  dan demikian juga zuriat keturunanku. 
Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doaku.]

9. Selalu ingatkan anak bahwa tak guna ada pangkat, belajar tinggi, harta, hafal Quran sekalipun ... jika tidak mempunyai pribadi yang mulia.
Allah tak pandang wajah yang cantik tapi pandang hati yang cantik. 

10. Saat cuci beras niatkan...  "Ya.. Allah lembutkanlah hati anak-anak ku sebut nama dia.....untuk faham agamanya ..... [kenapa Kita mau dia faham agama, karena anak yang tak faham agama akan bawa ibubapanya juga ke neraka] .... seperti engkau lembutkan beras ini menjadi nasi ". 

via : Prof. Dr. Muhaya

# Tausiah ini tidak hanya untuk diri Saya saja maka saya share untuk manfaat kita bersama.. 
InSyaa Allah .... 🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...