Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

dreaming of a bookstore

bismillahirrahmanirrahim.. alhamdulillahirabbilalamin beberapa minggu ini tercetus ide mau jadi book advisor ngga cuma bukunya penerbit tertentu, tapi semua buku yang mencerahkan dan inspiring. dan pas browsing-browsing akhirnya aku daftar jadi reseller beberapa penerbit. diantaranya 2 penerbit yang aku punya seri bukunya di rumah, yaitu mizan dian dan sygma, setelah daftar dan transfer biaya saleskitnya akupun dimasukin ke grup whatssapp agen buku 2 penerbit itu. sekarang ini sih masih dalam tahap mengamati, dan baru nawarin seri buku ke 1 orang, yaitu ke adik ipar hehehe.... soalnya harga seri bukunya lumayan muahal, dan jadi kebayang langka banget yang mau ngikutin jejak saya ngabisin duit buat beli seri buku islam buat anak, biasanya paling murah 1 seri itu 1.7juta, ada yg 2jutaan dan paling mahal buku mute hampir 3.5juta. aku juga datang ke bookstorenya gema insani dan daftar jadi kelompok pembaca buku serta dapat diskon kalo beli buku disana, nah kali ini aku berniat serius m...

Kesenjangan Menganga Dalam Masyarakat Kapitalis

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meralat pernyataannya soal jet pribadi yang disucikan melalui upacara di Bandara Ngurah Rai Bali pada Jumat (21/4/3017). Saat di hadapan wartawan, Sudikerta menyebut jet tersebut milik ketua umum Golkar Setya Novanto (Setnov). Namun, selang beberapa jam kemudian, ketua Golkar Bali tersebut mengoreksi pernyataannya dan menyebut jet tersebut milik Robert Cardinal, wakil bendahara umum Golkar. "Bukan, saya kira dia (Setnov), ternyata jet pribadinya Robert Cardinal," kata Sudikerta melalui pesan singkat kepada   Kompas.com. Atas hal tersebut   Kompas.com   kemudian menghubungi Ketut Sudikerta melalui sambungan telepon. Politisi asal Pecatu ini mengakui bahwa memang sebelumnya menyebut pesawat tersebut milik Setya Novanto. "Ternyata saya salah, itu milik Robert Cardinal, wakil bendahara umum Golkar," ujarnya. Sebelumnya diberitakan pesawat jet pribadi milik ketua umum Golkar Setya Novanto disucikan dengan tata cara ada...

Mengenalkan Panji Rasulullah Sejak Dini

Gambar
Al-Liwâ’  dan   ar-Râyah   merupakan nama untuk bendera dan panji Rasulullah saw. Secara bahasa, keduanya berkonotasi   al-’alam  (bendera). Namun, secara   syar’i ,   al-liwâ’  (jamak:   al-alwiyah ) dinamakan pula   ar-râyah al-’azhîmah  (panji agung), dikenal sebagai bendera negara dan simbol kedudukan pemimpin. Bendera ini tidak dipegang kecuali oleh pemimpin tertinggi peperangan atau komandan pasukan ( amîr al-jaisy ), yakni Khalifah4, atau orang yang menerima mandat dari Khalifah, sebagai simbol kedudukan komandan pasukan. Ia memiliki karakteristik berwarna putih, dengan   khath  (tulisan) berwarna hitam   “Lâ ilâha illalLâh Muhammad RasûlulLâh”,   berjumlah satu. Adapun   ar-Râyah  (jamak:   ar-râyât ) adalah panji berwarna hitam, dengan   khath  berwarna putih   “Lâ ilâha illalLâh Muhammad RasûlulLâh”.   Panji ini dinamakan pula   al-’Uqâb. Ar-Râyah   ...