kemerdekaan
jam 21.46 sayup-sayup masih terdengar suara jedag jedug panggung 17an di dekat rumah. saya heran, pada ngapain ya kok senang banget sampai malam begini betah duduk-duduk di luar.
kemarin pun orang-orang kantor pas upacara dress codenya pakai kostum baju adat daerah, ramai warna warni fotonya di timeline media sosial, kalau saya karena ngga datang upacara berhubung sedang pusing kepala di pagi hari,
setelah ngaji alhamdulillah jadi diingatkan merdeka yang sebenernya itu kayak gimana sih, pas masih kecil taunya kalo 17an upacara terus pulangnya ikut lomba di jalanan dekat rumah, misalnya lomba bawa kelereng pakai sendok di mulut, lomba gantungin paku pakai tali di perut terus dimasuki ke botol kaca, gitu aja terus tiap tahun, sampai kemarin pun sore-sore saya muter naik motor sama ayah dan anak-anak masih ada lomba joget sambil nempelin muka ke balon, innalillahi apa ga ada lomba yang lebih mendidik ya, dibanding cuma lucu-lucuan buat ketawaan aja,
ternyata merdeka adalah bebas dari penghambaan kepada mahluk, menuju penghambaan kepada sang Pencipta, Allah swt,
gimana mau dibilang merdeka kalau besok para perempuan pengguna commuter line akan kembali berdesakan sampai kantornya, padahal kepada siapa harusnya mereka menghamba,
merdeka darimana kalau masih banyak korupsi, pornografi, lgbt, utang bunga berbunga riba menumpuk, dan kapitalisme, manusia jadi menghamba sama uang, sampai susah waktunya buat beribadah,
terus orang disuruh teriak merdeka, disuruh tersenyum bahagia, tertawa gembira padahal kehidupan mereka sehari-hari penuh himpitan,
astaghfirullahadzim... la Ilaha illAllah...
kemarin pun orang-orang kantor pas upacara dress codenya pakai kostum baju adat daerah, ramai warna warni fotonya di timeline media sosial, kalau saya karena ngga datang upacara berhubung sedang pusing kepala di pagi hari,
setelah ngaji alhamdulillah jadi diingatkan merdeka yang sebenernya itu kayak gimana sih, pas masih kecil taunya kalo 17an upacara terus pulangnya ikut lomba di jalanan dekat rumah, misalnya lomba bawa kelereng pakai sendok di mulut, lomba gantungin paku pakai tali di perut terus dimasuki ke botol kaca, gitu aja terus tiap tahun, sampai kemarin pun sore-sore saya muter naik motor sama ayah dan anak-anak masih ada lomba joget sambil nempelin muka ke balon, innalillahi apa ga ada lomba yang lebih mendidik ya, dibanding cuma lucu-lucuan buat ketawaan aja,
ternyata merdeka adalah bebas dari penghambaan kepada mahluk, menuju penghambaan kepada sang Pencipta, Allah swt,
gimana mau dibilang merdeka kalau besok para perempuan pengguna commuter line akan kembali berdesakan sampai kantornya, padahal kepada siapa harusnya mereka menghamba,
merdeka darimana kalau masih banyak korupsi, pornografi, lgbt, utang bunga berbunga riba menumpuk, dan kapitalisme, manusia jadi menghamba sama uang, sampai susah waktunya buat beribadah,
terus orang disuruh teriak merdeka, disuruh tersenyum bahagia, tertawa gembira padahal kehidupan mereka sehari-hari penuh himpitan,
astaghfirullahadzim... la Ilaha illAllah...
Komentar
Posting Komentar