oh ternyata
Sejak kemarin ikut kegiatan akreditasi di kampus di hotel m yang di al@m suter@, walaupun minggu depan adalah jadwal sidang, masyaAllah.
Saya satu tim dengan ibu a, yang sebenernya saya agak gimana gitu satu tim dengan ibu ini, karena melihat komen-komennya di grup wasap yang sangat berkesan, juga setiap kesempatan ibu ini selalu aktif menyampaikan unek-uneknya,
Kemarin itu pagi harinya saya nyiapin shabran sekolah, dan juga syafiq lagi mogok ngga mau sekolah, karena nagih kalau umur 6tahun mau dibelikan lego, tapi ayah lagi sibuk kerjaan, dan juga mobil kemarin bannya kempes jadi ngga kunjung beli lego barunya, padahal legonya juga kalau udah ada disusun terus cuma ditaro aja di laci, sesekali maininnya. Tapi kalau sudah hilang atau dimainin qia, masyaAllah.
Dan saya berangkat ke hotel m jam 8.30 sampai jam 9.30, langsung duduk di sebelah ibu a, alhamdulillah beliau menyambut dengan baik, ternyata acara kegiatan walau udah ramai tapi belum dibuka, pas beberapa menit saya duduk baru deh dibuka dengan doa dan sambutan-sambutan. Bu a menanyakan kabar saya yang sedang lanjut kuliah. Sampai akhirnya cerita tentang anak-anak dan keluarga masing-masing, tak lupa cerita tentang kampus juga. Mirisnya yang beliau rasakan tentang keadaan di kampus tempat kami ngajar, ternyata banyak yang saya baru tahu, karena beliau juga alumni kampus tmpat saya ngajar ini, dan saya cerita bahwa yang bukan alumni merasa ada perbedaan, bahkan yang alumni pun merasa ada lagi perbedaan antar sesama alumni, masyaAllah. Berbagai intrik dan saing-saingan konon kabarnya.
Dan saya pun menyampaikan keadaan yang saat ini sangat disyukuri karena daripada pekerjaan lain ngga jelas tujuannya, masih lebih baik mengajar, berbagi ilmu dan pesan kebaikan. kalau saya, mau apapun yang terjadi di kampus, yang penting saya melaksanakan tugas saya, mengajar, sambil belajar. Wallahu alam bishawab.
Ternyata ibu a ini ngga segimana yang saya kira. Beliau sangat enak diajak ngobrol dan bertukar pendapat. Sampai sebelum beliau kirim pemberitahuan ke grup wasap diketik di word dan saya diminta edit dulu kata-katanya. MasyaAllah. Senang bisa ngobrol dengan ibu ini. Beliau lagi apply beasiswa phd di luar negeri. Dan pas s2nya di australia beliau bawa anaknya yang seumuran sama shabran, ke perpus dsb ajak anaknya. MasyaAllah. Ngga bisa pisah lama-lama sama anak. Itu sepertinya memang udah sifat alaminya para emak. Semoga Allah beri yang terbaik dan mudahkan segala urusannya.
Komentar
Posting Komentar