my turkiye trip
Alhamdulillah dari hari senin kemarin berangkat acara seminar bareng kampus umj ke turki, diawali pertengahan tahun 2022 ada info di grup kampus akan ada seminar di turki, dan saya pun tertarik untuk daftar,. Bayarnya mencicil perbulan, alhamdulillah lunas. waktu itu bahkan belum rencana mau umroh baru nabung aja, tapi belum ada tanggal pasti umrohnya, dan saat umroh alhamdulillah biaya ke turkinya pun sudah lunas mencicil. Saya berdoa di depan kabah semoga lancar nantinya perjalanan ke turki di penghujung januari.
MasyaAllah alhamdulillah qia sudah disapih dan akan bersama ayah, dan bu s yang biasa jaga qia sehari hari. Bismillah semoga anak anak dan ayahnya semua sehat sehat saja. Ibu love you all...
Hari senin tim yang berangkat harus kumpul jam 4 pagi di bandara soetta, saya diantar ayah dan shabran ke sana, qia dan syafiq karena masih bobo jadi di rumah sama nenek dan kakek jpr. Sampai disana sudah ramai yang kumpul, ayah dan shabran sholat subuh lalu kami berpamitan. InsyaAllah next semoga bisa ke turki bersama ayah dan anak anak.
Penerbangan dengan qatar airways di jam 8.45 alhamdulillah lancar, saya duduk sebelahan dan satu kamar dengan ibu nhd dosen univ islam swasta di jakarta. Sampai di doha qatar sekitar sore hari, satu jam kemudian terbang lagi dengan pesawat qatar menuju turkiye, masyaAllah alhamdulillah tiba dengan selamat.
Dua ibu prof promotor disertasi saya pun berangkat ke turki, alhamdulillah pada saat pemeriksaan paspor dibantu dengan anak taruni yang sdh lulus dan bimbingan skripsi dengan saya,
Pada saat di pesawat dari qatar menuju turki masyaAllah rasa badan saya ngga karuan, pusing kepala karena saya duduk di tengah, dan di dalam pesawat suhunya panas, ditambah perut saya mual, mungkin masuk angin karena saat saya minta air hangat pramugari qatarnya bilang sudah tidak ada air anget, karena haus adanya air di botol mineral jadi saya minum air itu yang dingin dan jadi mual, pada saat pusingnya udah memuncak dan ga bisa ditahan lagi, saya pun ambil kantong air sickness kemudian ber oe oe di kantong itu.
Ya Allah baru itu lagi saya muntah di pesawat, dulu pernah muntah saat saya pulang naik pesawat sendiri saat hamil muda salman dari jpr. Setelah muntah perut udah enakan dan kepala udah ngga pusing lagi, tapi saat antri paspor keluar bandara turki yang panjang sekali antriannya saya jadi keleyengan lemes lagi karena abis muntah belum makan apa apa. Ditambah karena berombongan jadi harus nunggu lama semua beres baru jalan. MasyaAllah.
Keluar bandara istanbul masyaAllah dinginnya luar biasa. Saat dingin di mekkah madinah biasanya saya pakai gamis berlapis lapis, tapi karena dari jkt masih suhu normal, cuma pakai gamis 1 lapis dan baju tunik batik di luarnya dan juga jaket, masyaAllah saat itu sampai gemeteran saking dinginnya, alhamdulillah tak berapa lama langsung masuk bus yang hangat menuju hotel tempat kami menginap.
MasyaAllah saat turun dari bus di hotel dinginnya luar biasa, di hotel pun masih berasa dinginnya, kami nunggu pembagian kunci kamar sebentar lalu naik ke kamar di lantai 3. Lanjut keluarin barang barang plus ngobrol ngobrol lalu bobo karena udah lelah perjalanan jkt turki transit qatar yang pake tragedi muntah.
Hari ke dua, waktunya seminar kami menyimak presentasi perwakilan partisipan dan juga ada sambutan para prof dan pak doktor kaprodi kami. MasyaAllah baru ngerasain kampus rasa sodara disini. Mungkin krn saya udah ngga asing dgn nama muhamadiyah secara mama dan bapak saya juga berkegiatan di sana, bahkan bapak saya masih simpan kartu anggota muhamadiyah punya almarhum kakek saya yang di bima. MasyaAllah.
Setelah dari kampus kita pun jalan jalan city tour menuju destinasi wisata pertama adalah ke masjid sulaimaniye keren bgt pastinya arsitekturnya tapi mirip semua, dengan menara yang tinggi dan kubah yang lebar.
Kita pun mengunjungi makam sultan muhamad al fatih, banyak juga yang berdoa disana. MasyaAllah teringat sejarahnya sultan muhammad al fatih yang mengangkut kapal ke atas gunung demi membebaskan konstantinopel. Merinding.
Dan juga banyak bertebaran wajahnya kemal ataturk yang dianggap pahlawan padahal menghapuskan sistem islam. Naudzubillah.
Di hari ke tiga ini mulai kangen banget sama ayah dan anak anak terutama shidqia anakku sayang, pengen rasanya langsung melesat ke rumah secepatnya untuk ketemu keluarga, tapi masyaAllah saya sudah menempuh jarak yang demikian jauh, naik pesawat aja lamanya subhanallah.
Pelajarannya adalah harus bersyukur punya suami yang baik, walaupun setiap orang punya kekurangan tapi masyaAllah alhamdulillah harus selalu mengingat kebaikan suami, yang bersedia mengijinkan istrinya berangkat ke turki. Dan juga bersyukur atas keberadaan anak anak, habis ini kapok ngga mau pergi jauh lagi tanpa keluarga, betapa beratnya menanggung rindu. Walaupun sampai rumah sehari hari bersama tangisan qia dan keriuhan syafiq shabran tapi gapapa memang saya harus hadapi itu. Thats my taqdir. Jalan kebahagiaan yang sudah Allah bukakan untuk hidup saya.
Ya Allah selamatkan kami sampai bertemu kembali, hamba ingin bertemu lagi dengan suami, orang tua dan anak anak hamba ya Allah...
Jadi mau cerita barusan aja, ummu yang punya travel datang ke kamar saya, jadi bu nhd yang sekamar sama saya, beliau ngga bisa makan daging, dan tadi makanan di resto sebelah hotel tempat kita makan menyajikan daging kambing, ibu nhd minta lauk lain ternyata ngga ada. Pas lagi disiapkan bu nhd nitip ke saya supaya bawain ke kamar dan saya ngga bawa hp dan ngga baca wasapnya bu nhd, alhasil ummu travelnya bawain makanan bu nhd ke kamar kami. Terus masuk ummunya dan bu nhd cerita kakinya sakit. Ummu nawarin untuk pijat kakinya bu nhd, sampai bahas peredaran darah, makanan yang sehat buat penyakit2, sampai nanya nanya keluarga, ternyata ummu ini anaknya 7 dan cerita perjuangan hidupnya. Sampai doa doa yang dia panjatkan untuk bisa kuat menghadapi cobaan dan ujian hidupnya. Saya pun yang denger merasa takjub.
Ya Allah maha baiknya Allah dengan saya atas segala karunia yang Allah berikan atas pelajaran hidup hari ini. Banyak orang yang secara penampilan luar paham agama tapi pengamalannya sangat menyedihkan. Saya berkaca pada diri sendiri. Astaghfirullah.
Di hari keempat ini kita berkunjung ke istana topkapi yang hanya bisa dilihat dari luar karena lagi renovasi, setelah itu ngantri masuk ke masjid ayasofia, masyaAllah indahnya. Alhamdulillah bisa berkesempatan menyaksikan langsung ke sana. Setelah itu ibu guide yang orang turki asli mengajak ke grand bazzar dan sebelumnya ke masjid nourusmaniye, karena kemarin saya lupa trus, hari ini usaha mengingat nama masjidnya.
Turki negeri warisan daulah utsmaniyah tapi masjidnya sepi, lebih banyak diramaikan sama turis, karena sudah beberapa generasi ditanamkan kebanggaan menjadi sekuler kepada masyarakat disana. Sayang banget, padahal nenek kakeknya pernah merasakan hidup di bawah daulah islam. Ibu guide kami yang orang turki pun ngga berhijab dan ngga sholat saat yang lainnya sholat, dia pun merokok. MasyaAllah. Walaupun beliau baik dan ramah. Astaghfirullah. Mungkin itu harapan para misionaris supaya kaum muslimin hanya berislam di lisannya aja tapi sama sekali ngga ada pengamalannya dan ngga ada bedanya dengan penganut agama lain.
Bu k yang salah satu pengarah tur kami pun cerita pernah ngobrol mengenai aqidah ke teman temannya yang orang turki asli dan mereka pusing katanya udah jangan ngomong masalah agama... Astaghfirullah...
Di hari kelima ini, hari jumat alhamdulillah saya sudah bisa sholat, malamnya sempet drama nyari makan malam, karena awalnya mkn malam mau dibagikan pas turun dari bis ternyata katanya ngga boleh bawa makanan dari luar dan akan dibagikan terus ditungguin ngga ada yang nyampe di kamar kita, dan kemudian lapor di grup baru dipesankan makanan dan dibawakan ke lantai kamar kita. MasyaAllah. Pagi ini setelah sarapan kita berangkat ke kota ankara, rencana mau ke kedutaan indonesia yang disana, lewat tol dari istanbul. MasyaAllah di perjalanan mulai terlihat salju, mungkin ankara ini lebih naik ke atas ya. Dan pas ke rest area nyempetin foto dulu bersama salju, ternyata kirain saya dinginnya lebih tapi ternyata lebih dingin kalau pas ada angin malam di istanbul,
Setelah melewati sekian lama jalan tol sampai juga di ankara, nyari alamatnya kantor kedutaan sempet hilang sinyal dan muter muter, plus kejadian tour guidenya kesel karena kunjungan ke kedutaan ini di luar rencana awal katanya, sampai dia marah dan nangis, setelah muter muter sampai juga di kantor kedutaan yang baru pindah di gedung baru udah setahunan. MasyaAllah seumur umur baru ini ke kantor kedutaan indonesia, ternyata sama aja sih dengan kantor kantor di jkt, kita diterima oleh wakil dubes dan staf bagian kerjasama. Pak wakil paparan tentang kondisi wni di sana, banyak yang mahasiswa, ada juga yang tki, ada pula wanita indonesia yang nikah dengan orang turki, tapi ada yang baru nikah siri udah punya anak tapi belum nikah resmi negara. MasyaAllah. Macem macem deh persoalannya.
Selesai acara paparan tanya jawab dan foto bersama, saya pun sholat ashar di musholanya dan ke toilet sebentar, alhamdulillah. Sekarang melanjutkan perjalanan menuju capadocia besok mau naik balon udara dan naik jeep. Kalau saya ngga mau dua duanya, naik balon udara biayanya berapa ribu dolar gitu, kalau ngga salah dalam rupiah 4 jutaan, dan naik jeep 150 dolar setara 1.8jt, dan kalau ikut naik bis aja sampai sana kena 50 dolar atau 750ribu, masyaAllah makasih deh. Mending saya bobo manis di hotel, atau nanti bismillah jalan sendiri aja nyari tambahan oleh oleh buat anak anak. Alhamdulillah utk para nenek udah dapat beli sajadah asli turki, buat nenek jpr yang pink, buat nenek tgr yang warna hijau.
MasyaAllah sebenernya ini saya udah super kangen banget sama rumah, apalagi sama qia, pengen peluk dan uyel uyel pipinya. Kalau bisa pulang duluan udh pengen banget. Tapi karena mihil banget ongkosnya dan di jadwal pulangnya tanggal 7 feb jadi ya dijalani dan dinikmati saja deh keberadaan saya di sini. Bismillah ya Allah...
Alhamdulillah di hari ke enam ini, yaitu hari sabtu tanggal 4 februari 2023, paginya sarapan di hotel, terus berangkat menuju wilayah lembah capadocia, rencana awal yang tadinya udah pada daftar mau naik balon udara ternyata karena cuaca ngga bagus jadi ditiadakan selama seminggu, dan yang naik jeep ditunda sore hari, kita pun semuanya berangkat naik bis, destinasi pertama ke tempat tenun karpet turki,. MasyaAllah cakep cakep banget motifnya, dan yang ngerjain harus sabar banget 1 karpet bisa selesai 1 tahun, kalau yang ukuran kecil bisa kurang dari itu, kita dikumpulkan di satu ruangan dan dijembrengin berbagai macam motif karpet yang bagus bagus, ada yang beli juga.
Kalau saya beli sajadah yang grand bazzar aja udah alhamdulillah. Kemarin pas packing dari istanbul ke capadocia udah hampir koper ngga bisa ditutup karena nambah bawaan 2 sajadah, alhamdulillah setelah dipress sedemikian rupa bisa juga ditutup.
Setelah itu kita lanjut ke pengrajin keramik, tempatnya didalam gua gua, ngga nyangka mereka bisa buat rumah industri kayak begitu di dalam gua. Ada ibu ibu bule turki yang lagi asik ngasih motif ke gelas dan pajangan, apalagi pas udah di lokasi display keramik yang siap jualnya, masyaAllah indah banget, pengen sih beli beberapa buat di rumah, tapi mengingat repot bawanya maka saya pun menuju ke bis saja. Terus lanjut ke toko perhiasan, yang presentasi mhs indonesia yang lagi magang disana. Pun bagus bagus tentunya, tapi berhubung saya ngga hobi pakai perhiasan jadi cuma lihat lihat sebagai pengetahuan dan balik lagi ke bis. Sebelum itu makan siang dulu. Makanan yang selalu kita makan adalah corba, sejenis sup tapi rasanya sedikit beda masing masing restoran, dimakan pakai roti kebab atau ada juga yang buat rotinya seperti roti pizza. Kali ini corbanya enak, kita diajak ke resto indonesia namanya dede effendi, entah namanya aja atau emang bener yang punya orang indo. Wallahu alam.
Setelah itu kita balik ke hotel alhamdulillah bisa rebahan, besok akan lanjut perjalanan menuju bursa, siap packing kembali bismillah...
Jam 15.05 waktu turki dan masih di bis menuju bursa, dikirimin foto qia sama ayahnya, ya Allah kangen banget, ibu cuma bisa berdoa semoga dipertemukan lagi segera sama keluarga.
****
Hari senin ini kami alhamdulillah sudah sampai istanbul lagi, malam hari kemarin sampai di hotel leo di bursa, masyaAllah nyaman juga hotelnya dan saat itu hujan, kami nginap semalam disana, paginya setelah sarapan di hotel jam 7.30 kita pun kembali naik bis menuju istanbul, awalnya mau ke uludag, kata bu nhd uludag pusatnya salju di turki, padahal pas kita mampir di munira aja udah turun salju yang lebat sekali, saya sampai ngga mau turun daripada sepatu saya basah, mending duduk di dalam bus aja.
Oiya jam 4 pagi hari senin dikabarkan ada gempa yang berpusat di turki perbatasan suriah, masyaAllah ibu2 yng lain cerita berasa. Saya karena tidur jadi ngga berasa, udah ngantuk banget 5 jam perjalanan bis dari capadokia lewat eskisehir, saya pun lihat berita di tv saat sarapan. MasyaAllah semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan saudara saudara muslim yang terkena bencana gempa. Setelah lihat berita itu dan salju tambah deras jadi semakin banyak berdoa ya Allah semoga selamat sampai bertemu lagi dengan keluarga di indonesia.
Alhamdulillah kita ngga jadi ke uludag karena sejak jalan dari istanbul ke ankara aja sepanjang jalan udah salju semua. Alhamdulillah jadi langsung ke istanbul mau ke grand bazzar, saya mau beli kaos buat ayah, para kakek dan anak anak, satukaos buat omnya. Dan juga beli gantungan kunci deh. Alhamdulillah dapat juga. Kaos seharga 100 lira saya beli 7 buah dan harga gantungan kunci di toko sebelah resto tamara adalah 15 lira yaitu sekitar 15 ribu kurang karena 1 lira adalah 800an. Alhamdulillah kemudian lanjut ke hotel park inn insyaAllah hari besok kita akan pulang take off jam 8 malam. Keluar hotel jam 10an pagi. Bismillah semoga lancar dan selamat aamiin ya Allah...
Komentar
Posting Komentar