our journey today

baru sadar hari ini adalah tanggal merah, padahal saya udah siapin bahan ajar untuk hari pertama mengajar di semester ini, alhamdulillah karena hari minggu kemarin badan berasa pengen istirahat jadi belum sempat pergi ke rumah ortu di tangerang, mumpung tanggal merah jadi disempatkan ke sana deh, ternyata lagi, di senin sore ada wasap info rapat dakwah jam 10 pagi, padahal sebelumnya udah pengen pagi2 berangkat ke tangerang, jadinya datang rapat dulu dan kemudian baru ke tangerang, agak mikir juga jam berapa sampai ke tangerangnya ya kalo jam 12 masih di depok aja, tapi berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala saja deh,

pagi tadi, sebelum jam 10 siapin anak2 dan ayah antar saya dan 3 pasukan ke lokasi rapat naik motor, terus ayah pulang lagi karena menyelesaikan pekerjaannya, baru menjelang jam 12 ayah balik lagi barengan kita yang sudah selesai rapat,

bagaimana dengan rapat, subhanallah, saya sudah lama sekali rasanya ngga ikut rapat muslimah, kembali diingatkan lagi untuk tetap berada di jalur dakwah sebanyak apapun amanah kita sebagai manusia, sebagai ibu dsb, selalu ingat kesadaran hubungan kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala, saya pun jadi kenal mbak2 muslimah disini yang subhanallah, wajahnya teduh dan ramah, mayoritas ibu rumah tangga, tapi tetap mengurus keluarga dengan baik, dan kontribusi dakwahnya luar biasa, masyaAllah, kembali diingatkan jangan pernah stop dakwah sampai Allah swt memanggil kita pulang,

ya Allah astaghfirullah, mampukan kami, kuatkan kami untuk istiqomah dan menjadi lebih baik aamiin...

selesai rapat, nungguin ayah bergabung, dan lanjut naik angkot ke stasiun, ayah bagian beli tiket, ibu bagian jagain anak2 di pinggiran, lalu kita ke mushola dan sholat dzuhur, barulah naik commuter line, awalnya tujuan utama mau ke tangerang langsung, tapi mengingat agak lama nunggu kereta setelah ganti stasiun, jadi kita turun di cawang, dan lanjut naik transjakarta, subhanallah medan perjalanan ke halte cawang itu naik tangga curam dari stasiun dan jalan melipir diantara buldozer dan pembangunan segala macam beton, sambil doa semoga kita selamat sampai halte, naik tangga lagi berkelok2, sepertinya agak sulit medannya kalo buat lansia dan ibu hamil, tapi mudah2an jadi pelajaran buat anak2 kalo jaman saya dulu kecil ya begitu yang dirasain kalo kemana2 sama ortu, jaman dulu bahkan jarang2 bis ac, semua bis panas bin gerah, baju bisa basah kuyup keringat, kalo anak2 kecil sekarang karena punya mobil gampang banget apalagi leasing yang ada ribanya, jadi hampir semua keluarga punya mobil, anak2 kecil kasian katanya kalo harus bersusah2 naik kendaraan umum, innalillahi,

dan pas kita masuk bisnya, alhamdulillah dicariin tempat duduk sama mas petugasnya, ada yang mau ngasih kursinya buat saya duduk mangku syafiq, sampai slipi, turun dan lanjut lagi nunggu bis yang ke tangerang, saat itu hujan lebat angin kencang sekali, saya khawatir akan ada yang beterbangan, dan syafiq dipeluk erat sambil istighfar dan semua dzikir diucap, Allahuakbar, saya jadi terbayang gimana ya saatnya kiamat, angin hujan badai kecil aja sudah takutnya luar biasa, astaghfirullah, lambat laun angin kencangnya hilang tinggal hujannya dan langit jadi agak cerah, ya Allah alhamdulillah selamat,

kemudian naiklah kita ke bis menuju tangerang, duduk di area wanita, ayah berdiri di area laki2, anak2 dapat 2 kursi yang bisa duduk bertiga alhamdulillah, sepanjang naik sampai turun ngga ada diamnya becandaan terus mereka, ibu2 yang berdiri di samping anak2 pada ngelihatin aja, maaf ya buibu, mohon harap maklum ya daripada anak2 nangis mendingan dibiarin becandaan, selama ngga berlebihan dan ngga mengganggu orang lain,

dan sampailah di tangerang, turun bis kita naik mobil online sampai depan rumah kakek nenek, total ongkos perjalanan memang lebih murah setengahnya daripada naik mobil online dari rumah sampai rumah nenek, tapi resiko harus naik turun bis, plus nungguinnya yang lumayan makan waktu, tapi namanya juga mengajak anak halan-halan,

bada maghrib pun kembali ke kandang lagi, alhamdulillah sampai rumah dengan selamat sentosa, masyaAllah tabarakallah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...