nyoba MRT
beberapa minggu ini banyak postingan yang cerita lagi nyobain naik MRT, anak2 yang ngaji di rumah pun pada usul supaya kita jalan2 naik MRT,
hari ini, setelah ibu pulang ngaji, siap2 mau naik MRT, awalnya ada 2 pilihan, lihat pesawat tni di halim atau naik MRT, salman milihnya naik MRT, kemudian pesan mobil online buat ke haltenya, sampai sana langsung pada terpana lihat kereta model baru,
masuk ke area halte ramainya luar biasa, saya kira itu orang2 lagi pada ngantri beli tiketnya, ternyata kalo udah punya kartu bank bisa lebih cepat, karena 1 kartu untuk 1 penumpang, itu sih yang bikin ribet ya, kalo kita berlima sekeluarga maka kartunya harus ada 5, ngga kayak busway yang bisa di tap beberapa kali, yang penting saldonya masih cukup,
tadi itu saya ngumpulin semua kartu tap bank yang ada di tas, dapat 4 kartu terus diisi semua yang pada kosong saldonya, ada yang minimal pembelian 50 ribu, ada yang 30rb, ada yang 20 ribu, daripada beli tiket yang bisa ditukar ngantrinya masyaAllah,
akhirnya alhamdulillah setelah berhasil ngisi 4 kartu bank, kita masuk area menunggunya, bedanya sama rel kereta, ada palang pintunya untuk pagar pembatas peron ke rel, beberapa lama menunggu datanglah MRT nya, agak lebih cepat dari commuterline, dan larinya di atas jalanan, di area dekat blok m MRTnya mulai masuk bawah tanah, deg2an ini gimana ya kalau ada gempa, wasalam deh kalo ada transpotasi yang di bawah begini naudzubillah,
kita naik dari lebak bulus dan turun di bundaran hi, subhanallah, ngga nyangka yang dulunya stadion lapangan bola, terus jadi stasiun MRT, beberapa tahun cuma tahu namanya aja, dan hari ini bisa nyobain,
mungkin seperti sistem islam dalam pemerintahan, awalnya cuma wacana, wacana, terus dibahas, pro kontra, dibahas terus, diyakinkan ke semua masyarakat, akan ada waktunya benar2 tegak sesuai janji Allah swt, bukan janji manusia yang suka php, jadi sabar aja, dan terus berusaha, waktu yang akan membuktikan,
anyway, turun dari MRT kita keluar area stasiun bundaran hi, lanjut jalan sampai hi, eh ada bis tingkat, gratis, dan bisa naik semua alhamdulillah, ngerasain juga naik bis tingkat, kemudian turun di istiqlal, shalat ashar,
selesai shalat, hujan deras, berteduh dulu di dalam istiqlal, lanjut naik bis tingkat lagi, tadinya mau ke kota tua, tapi anak2 udah pada keroncongan walau ibu bawa pancake dan air minum di dalam tas, itu juga udah mau habis dicemilin syafiq dan shabran di dalam bis tingkat,
hujan deras lagi, kita turun lagi dari bis tingkat mau ke arah sarinah, mau naik busway tapi hujan deras, jadinya buat ganjal perut beli somay yang di halte city tour, terus naik mobil online ke sarinah, makan disana , anak2 juga main di playgroundnya, shalat maghrib, nungguin anak2 main, dan jam 7 lewat kita siap2 pulang, saya ngga sanggup turun naik angkutan umum lagi, maka kita naik mobil online saja sampai rumah, alhamdulillah tabarakallah... sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan...
Komentar
Posting Komentar