Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

seleksi s3

beberapa hari lalu saya diinfokan waktu ujian seleksi penerimaan studi s3, padahal kemarin udah milih ngga jadi ya, kemudian galau lagi, astaghfirullah... apakah belum saatnya saya lanjut kuliah, atau saya harus mengubur cita2 melanjutkan kuliah, dengan alasan perempuan ujung2nya cuma sumur, dapur dan kasur, walaupun udah sampai s2 juga sih, dan saya penasaran mau lanjut lagi kuliahnya gimana dong... baru baca sebuah quote seorang ibu itu ketika berpikir dan memutuskan akan mempertimbangkan 2 hal, dirinya dan anak2nya, oke mungkin saya mau lanjut kuliah tapi bagaimana dengan anak2, jawaban motivasi positifnya adalah anak2 akan baik2 saja, karena saya hanya masuk kelas perkuliahan 1 hari dalam seminggu, setahu saya hanya di hari sabtu, dan saya bisa ajak ortu saya ke rumah sambil jalan2 lihat pemandangan a.k.a kebon sekitar rumah dan bermain bersama cucu2nya tercinta sambil menanti saya pulang kuliah,  alhamdulillah wa syukurillah hari ini saya baca jadwal mengajar semester ini saya...

bahagialah

BAHAGIALAH MENJADI SEORANG PENGEMBAN DAKWAH  Oleh : Ahmad Khozinudin Pada saat penulis hadir di Jogja untuk memberikan nasehat dakwah, penulis sampaikan tentang konsep kebahagiaan. Banyak orang ingin bahagia tapi menambah syarat, hal itulah yang membuat kebahagiaan justru menjauh darinya. Ada yang merasa bahagia ketika setelah menikah, ada yang merasa baru bahagia setelah punya anak, ada yang baru dirinya akan bahagia jika telah memiliki rumah, bahagia jika punya kendaraan mobil mewah, dan berbagai syarat kebahagiaan yang dibuat-buat. Bukankah untuk bahagia itu sederhana ? Lantas kenapa setiap kita justru menambah syarat kebahagiaan ? Bukankah dengan menambah syarat kebahagiaan berarti kita menjauhkan diri dari kebahagiaan ? Kenapa Anda atau kita tidak menikmati masa lajang sebagai sebuah kebahagiaan ? Tanpa harus menyandarkan syarat setelah menikah baru akan bahagia ? Kenapa rumah tangga kita, menjadi kurang atau tidak bahagia karena kita tambahkan syarat adanya anak ? Bukankah de...

indahnya silah ukhuwah

hari sabtu kemarin ada beberapa acara yang mau kita hadiri, acaranya ayah di pagi hari sabtu adalah melingkar, dan saya beserta anak-anak ke depok ikut tabligh akbar, sekalian bawa tikar lipat karena kurang buat duduk para peserta, jam 10an saya pamit pulang duluan dari tabligh akbar karena ada undangan nikahan teman ayah di bogor, sekalian sudah lama ngga ajak anak-anak jalan-jalan, tadinya kita mau naik kereta aja ke bogornya, tapi jadinya pulang lagi ke rumah dari depok, karena anak-anak pas saya angkut dari rumah belum sempat mandi biar ngga terlambat datang ke acara, cuma bawa bajunya aja,  kemudian kita pulang lagi, anak-anak mandi, selesainya berangkat, pak supir online lewat jalan tikus bukan lewat jalan yang biasa menuju bogor, katanya macet, tapi jadinya muter-muter, alhamdulillah sampai juga di lokasi pernikahan di bogor nirwana residence,  saya padahal pernah ke aston yang di sana waktu acara kantor akhir tahun 2017 tapi baru tahu disana ada tempat jala...

tragedi baterai yoyo

kejadiannya di minggu-minggu akhir desember kemarin, di rumah ada mainan yoyo berlampu kelap kelip punya shabran, dan hari jumat malam itu dimainin syafiq, sampai pecah terbelah 2 dan keluar baterainya, pas saya lihat baterainya kecil seukuran chocochip, bahaya juga nih, ternyata baterai kecil itu dibawa ke kamar sama syafiq dan dimainin sambil tiduran di kasur, setelah sholat isya, tau2 syafiq korek2 hidung dan bilang baterainya masuk ke hidungnya, astgahfirullah... dia pun bersin2 berusaha mengeluarkan baterai itu tapi tetep ngga keluar, akhirnya saya bawa ke rs, berharap masih ada dr tht yang praktek, udah lumayan malam, ayah belum sampai rumah masih di jalan dari kantor, shabran udah tidur dan salman saya minta jagain shabran di rumah, saya dan syafiq berangkat ke igd rs, dilihat sama dokter jaga dan dicoba ambil pake pinset namun ngga berhasil, kata dokternya kalo mau ada di fatmawati, tapi mengingat sudah malam dan perjalanan ke sananya bakal macet, rencana besok pagi mau ke dr...

kuliah vs rumah

bulan november kemarin saya kembali mencoba mendaftar program s3 di sebuah universitas di jakarta, karena saya memang masih penasaran mau lanjut kuliah sampai mentok yaitu s3, mumpung masih sehat dan  otak masih bisa diajak mikir, pas saya tanya ayah katanya oke, tapi saya pikirkan lagi kondisi anak-anak yang masih kecil-kecil, masih perlu perhatian dan kasih sayang ibunya, bahkan banyak ibu-ibu yang mengurangi aktivitas di luar demi mengurus anak-anak dan keluarganya, kenapa saya jadi malah memperbanyak aktivitas di luar ya, padahal sebaik-baik tempat perempuan adalah di rumahnya, dan hidup ini sementara, ngga tahu kapan umur saya di dunia ini akan berakhir, yang jelas-jelas aja deh saya hadapi hari ini adalah anak-anak yang perlu saya urus, jadi saya akan urus anak-anak saja dulu, kuliah bisa dilanjutkan nanti kalau masih ada umur dan rejeki, setelah anak-anak besar dan mandiri, ya Allah ampuni hamba... beri petunjuk dan hidayah kepada kami aamiin...

syafiq & sekolah

syafiq sudah berusia 3 tahun lebih 3 bulan, saya pikir daripada syafiq di rumah saja, mungkin ada baiknya dimasukkan ke sekolah, padahal sih dulu shabran mulai sekolah umur 4 tahun, itu juga selang-seling kadang pengen libur, salman pas dimasukkan sekolah umur 3 tahun pun ngga mau, alhamdulillah di umur 4 tahun lancar sekolahnya, nah untuk anak ayah dan ibu yang namanya syafiq ini yang belum diketahui apakah dia mau sekolah di umur 3 tahunnya ini, minggu lalu saya sudah ketemu dengan bu kepsek tk nya, dan syafiq diterima kalau mau sekolah mulai hari senin tanggal 6 januari, dan ternyata di hari senin itu badannya agak anget, jadi belum jadi masuk sekolah, plus juga kakak salman dan shabran masuk sekolahnya hari selasa tanggal 7, saya pikir mungkin besoknya dia baru mau,  di hari selasa pagi, kita semua sudah mulai bersiap-siap, paling utama isi perut, sarapan, syafiq juga mau sarapan alhamdulillah, biasanya dia mau nyemil aja, kemudian kakak-kakak diantar ayah ke sekolah, b...

meet the dentist

hari ini alhamdulillah jadi juga ke dokter gigi anak, udah sejak berminggu2 yang lalu kepikiran mau periksa gigi shabran ke drg, tapi ngga jadi2, karena pas weekday bentrok sama jam sekolah, dan pas weekend udah bablas aja gitu kelupaan, adanya pun hari sabtu sore, harus sangat niat banget kalo udah sore bawa anak2 ke rs tuh, awalnya di tgl 31 desember, pagi hari sebelum saya dibekam, kita ke rs karena ayah mau periksa dadanya yang lagi berasa ngga enak, sekalian aja ajak salman untuk periksa ke dr anak cek gondongannya karena obatnya sudah habis, dan syafiq ke dr tht cek kondisi hidungnya, kejadian syafiq akan disampaikan di postingan selanjutnya ya, nah pas itu saya juga apakah ada dr gigi yang praktek, ternyata hari itu ngga praktek drg, adanya kamis kata mbak petugas front officenya, baiklah semoga inget ke rs hari kamis, dan hari kamis pun tiba, shabran request ke ayah mau ikut ke kantornya, gara2 itu saya jadi inget mendingan kita ke drg aja karena pas banget ada jadwal drg ana...

bekam

tanggal 31 desember kemarin alhamdulillah bisa merasakan bekam untuk pertama kalinya, awalnya ayah yang mau bekam, kemudian saya juga ikut daftar, dan saya yang dipanggil duluan, awalmya berbaring tengkurep dulu, terus mbaknya mulai naro2 alat bekamnya yang terdiri beberapa gelas yang dihisap udaranya, saya kira itu udah mulai prosesnya, ternyata gelas bekamnya dilepas lagi, dan mulai badan saya mulai ditusuk2 jarum dikit2, sebelumnya saya pikir pas lihat badan ayah ada bintik-bintik kecil sehabis bekam mungkin jarumnya kayak jarum akupuntur, ternyata mirip kayak jarum yang untuk nusuk jari buat ambil darah, cuma ini ditekan2 beberapa di area yang akan dibekam, rasanya sakit2 macam kesetrum gitu, pas di bagian betis malah geli, setelah ditusuk2 jarum, barulah gelas bekamnya ditempelin lagi ke badan saya, subhanallah, saya tanya ke mbak petugasnya, mbak ini beneran keluar darahnya? terbukti pas beberapa menit kemudian, setelah proses bekamnya selesai, dan mbaknya bersihin gelasnya dil...