Financial Planner, btw...
Semakin banyak hembusan finance,
Minggu lalu, pas lagi macet-macet menuju pulang ke rumah, di bis jemputan aku dengerin radio cosmo yang lagi bahas financial planner, bersama Ibu pemateri yang sangat enerjik dalam menyampaikan, bahwa setiap moms harus ketat dalam pencatatan dan analisa pengeluaran, punya dana darurat, mencoba investasi saham, asuransi jiwa dan lain-lain.
Terus inget bapak mertua yang mengingatkan untuk segera membeli atau punya rumah sendiri, biar ngga bolak-balik pindahan bawa panci gosong, hihiy, kalo panci sih alhamdulillah mulus, yang gosong adalah penggorengan....
dan mamaku tercinta yang selalu mengingatkan supaya kita mengajukan KPR di bank untuk beli rumah, karena kalo ngga gitu konon ngga bisa-bisa beli rumah menurut beliau. Semoga tidak. I Love U Mom.
dan hari ini, mbak desi, temen seruanganku memberi brosur penawaran sebuah bank untuk asuransi pendidikan anak, dimana tiap bulan bayar berapa ratus ribu gitu, terus nanti pas anak kita mau masuk sekolah, entah SD, SMP, SMA, atau kuliah, ada dana dari bank, hmmm, duit siapakah sebanyak itu? Banknya berinfaq sama kita? hmm, aku agak malas kalo berhubungan sama penggelembungan dana yang ngga jelas asalnya darimana.
Tanpa bermaksud sok teu, sok paling bener, dan lain-lain,
Tentang dana darurat, yang teknisnya bisa ditetapkan segini rupiah, misalnya 10 juta, maka dana itu harus selalu penuh, kalo ada bagian yang terambil maka harus selalu diisi lagi biar full kembali 10 juta, misalnya, kalo itu sih, hmmm, semoga kita bisa nabung, semoga-semoga-semoga, tapi nabung untuk yang bermanfaat akhirat deh, untuk berangkat haji, untuk disumbang ke yang membutuhkan.
Terus tentang investasi saham, astagfirullah, naudzubillah saham itu apa bedanya kah dengan judi, hanya sekedar menebak-nebak saham mana yang akan naik, terus diborong, masa mau berharap rejeki dari judi era globalisasi..?
Terus pinjam uang di bank, atau kredit, atau KPR, hmmm... bunganya itu loh... yang riba... makasih... dan aku tetep haqqul yaqin bahwa kita akan punya rumah dengan tanpa riba, tanpa KPR, aku yakin. InsyaAllah akan ada pertolongan dariNya yang Maha Kaya.
ahhhh...betapa susahnya muslim kalo ngga ada sistem syariah secara kaffah...
Minggu lalu, pas lagi macet-macet menuju pulang ke rumah, di bis jemputan aku dengerin radio cosmo yang lagi bahas financial planner, bersama Ibu pemateri yang sangat enerjik dalam menyampaikan, bahwa setiap moms harus ketat dalam pencatatan dan analisa pengeluaran, punya dana darurat, mencoba investasi saham, asuransi jiwa dan lain-lain.
Terus inget bapak mertua yang mengingatkan untuk segera membeli atau punya rumah sendiri, biar ngga bolak-balik pindahan bawa panci gosong, hihiy, kalo panci sih alhamdulillah mulus, yang gosong adalah penggorengan....
dan mamaku tercinta yang selalu mengingatkan supaya kita mengajukan KPR di bank untuk beli rumah, karena kalo ngga gitu konon ngga bisa-bisa beli rumah menurut beliau. Semoga tidak. I Love U Mom.
dan hari ini, mbak desi, temen seruanganku memberi brosur penawaran sebuah bank untuk asuransi pendidikan anak, dimana tiap bulan bayar berapa ratus ribu gitu, terus nanti pas anak kita mau masuk sekolah, entah SD, SMP, SMA, atau kuliah, ada dana dari bank, hmmm, duit siapakah sebanyak itu? Banknya berinfaq sama kita? hmm, aku agak malas kalo berhubungan sama penggelembungan dana yang ngga jelas asalnya darimana.
Tanpa bermaksud sok teu, sok paling bener, dan lain-lain,
Tentang dana darurat, yang teknisnya bisa ditetapkan segini rupiah, misalnya 10 juta, maka dana itu harus selalu penuh, kalo ada bagian yang terambil maka harus selalu diisi lagi biar full kembali 10 juta, misalnya, kalo itu sih, hmmm, semoga kita bisa nabung, semoga-semoga-semoga, tapi nabung untuk yang bermanfaat akhirat deh, untuk berangkat haji, untuk disumbang ke yang membutuhkan.
Terus tentang investasi saham, astagfirullah, naudzubillah saham itu apa bedanya kah dengan judi, hanya sekedar menebak-nebak saham mana yang akan naik, terus diborong, masa mau berharap rejeki dari judi era globalisasi..?
Terus pinjam uang di bank, atau kredit, atau KPR, hmmm... bunganya itu loh... yang riba... makasih... dan aku tetep haqqul yaqin bahwa kita akan punya rumah dengan tanpa riba, tanpa KPR, aku yakin. InsyaAllah akan ada pertolongan dariNya yang Maha Kaya.

ahhhh...betapa susahnya muslim kalo ngga ada sistem syariah secara kaffah...
Komentar
Posting Komentar