Seragam yang 'Beda'
Ada yang lucu, pagi ini, sesampainya aku di ruangan selesai berdiri di bis dari tangerang menuju kuningan, dan setelah duduk-duduk dan cuci tangan sebentar, seorang mas yang baru penempatan mutasi dari kanwil tetangga, berkomentar tentang tidak taatnya pegawai-pegawai di kantor pusat ini, terhadap peraturan terkait dengan seragam dan perlengkapannya.
Katanya, "Mbak, kok di kantor pusat sini aneh ya, seragamnya pada ngga lengkap, bajunya macem-macem sesukanya, di gedung sebelah juga begitu, padahal kita di kanwil kalo ngga lengkap bisa ditabokin,"
Wah, kekerasan dalam kantor itu namanya, kalo ditabokin hanya karena seragam ngga lengkap.
Jadi, menurut mas yang baru mutasi ini, di kanwil tempat dia dulu kerja, orang-orangnya berseragam lengkap, dengan badge, dan nama yang lengkap dipakai setiap hari, rapih definisi beliau mungkin begitu. Dan setelah pindah ke kantor aku ini, masnya melihat banyak yang ngga sama seperti kondisi kanwil, badge ngga ada, nama ngga dipasang, misalnya.
Dan di ruangan dia ditempatkan sekarang, yaitu ada aku dan mbak desi, yang pakaiannya beda juga, aku hari ini pake jilbab/gamis warna ungu dan kerudung putih, mba desi, yang duduk di samping mejaku pake baju panjang selutut dan rok panjang, plus kerudung coklat, kalo yang lain sih pake batik harusnya hari ini.
Jadi inget bapaknya mas ini, beberapa bulan lalu menjadi Pejabat Eselon II di kantor aku, pas nengok ke ruangan dan lihat aku dan bajuku, sang bapak bertanya, "Mbak, lagi hamil ya?", aku jawab, "Saya lagi mau hamil pak," #ngeles, bapak ini bertanya-tanya kok baju aku gamis melulu gitu kali, padahal harusnya pegawai wanita pake rok dan blazer saja paling nggak.
Tapi mas ini belum tau kalo sang bapak pernah nanya gitu ke aku.
By the way, ketentuan seragam itu katanya adalah perempuan harus pakai rok atau celana panjang biru gelap dan blus biru terang dari hari senin sampai rabu, kemudian dilanjutkan pakai bentuk baju yang sama dengan bahan batik di hari kamis dan jum'at, peraturannya begitu.
Menurutku, its just a rule from human, kalo aturan dari Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an, muslimah diperintahkan untuk pakai jilbab dan kerudung, dan karena aturan Allah swt yang tertinggi, jadi aku pake aturan Allah saja, alhamdulillah sampai hari ini pake gamis ke kantor baik-baik saja. Kalopun dikeluarin dari kantor karena pake jilbab dan kerudung begini, ya alhamdulillah juga, seneng sekali bisa kembali ke istanaku bersama salman dan ayahnya... ^_^
So, mari pakai jilbab dan kerudung, bersama-sama...
Katanya, "Mbak, kok di kantor pusat sini aneh ya, seragamnya pada ngga lengkap, bajunya macem-macem sesukanya, di gedung sebelah juga begitu, padahal kita di kanwil kalo ngga lengkap bisa ditabokin,"
Wah, kekerasan dalam kantor itu namanya, kalo ditabokin hanya karena seragam ngga lengkap.
Jadi, menurut mas yang baru mutasi ini, di kanwil tempat dia dulu kerja, orang-orangnya berseragam lengkap, dengan badge, dan nama yang lengkap dipakai setiap hari, rapih definisi beliau mungkin begitu. Dan setelah pindah ke kantor aku ini, masnya melihat banyak yang ngga sama seperti kondisi kanwil, badge ngga ada, nama ngga dipasang, misalnya.
Dan di ruangan dia ditempatkan sekarang, yaitu ada aku dan mbak desi, yang pakaiannya beda juga, aku hari ini pake jilbab/gamis warna ungu dan kerudung putih, mba desi, yang duduk di samping mejaku pake baju panjang selutut dan rok panjang, plus kerudung coklat, kalo yang lain sih pake batik harusnya hari ini.
Jadi inget bapaknya mas ini, beberapa bulan lalu menjadi Pejabat Eselon II di kantor aku, pas nengok ke ruangan dan lihat aku dan bajuku, sang bapak bertanya, "Mbak, lagi hamil ya?", aku jawab, "Saya lagi mau hamil pak," #ngeles, bapak ini bertanya-tanya kok baju aku gamis melulu gitu kali, padahal harusnya pegawai wanita pake rok dan blazer saja paling nggak.
Tapi mas ini belum tau kalo sang bapak pernah nanya gitu ke aku.
By the way, ketentuan seragam itu katanya adalah perempuan harus pakai rok atau celana panjang biru gelap dan blus biru terang dari hari senin sampai rabu, kemudian dilanjutkan pakai bentuk baju yang sama dengan bahan batik di hari kamis dan jum'at, peraturannya begitu.
Menurutku, its just a rule from human, kalo aturan dari Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an, muslimah diperintahkan untuk pakai jilbab dan kerudung, dan karena aturan Allah swt yang tertinggi, jadi aku pake aturan Allah saja, alhamdulillah sampai hari ini pake gamis ke kantor baik-baik saja. Kalopun dikeluarin dari kantor karena pake jilbab dan kerudung begini, ya alhamdulillah juga, seneng sekali bisa kembali ke istanaku bersama salman dan ayahnya... ^_^
So, mari pakai jilbab dan kerudung, bersama-sama...

Komentar
Posting Komentar