think-tank
Pagi ini baca recommended link dari facebook: http://www.theatlantic.com/magazine/archive/2012/07/why-women-still-can-8217-t-have-it-all/9020/
"Why Women Still Can’t Have It All
It’s time to stop fooling ourselves, says a woman who left a position of power: the women who have managed to be both mothers and top professionals are superhuman, rich, or self-employed. If we truly believe in equal opportunity for all women, here’s what has to change.
By
***
Itu sepenggal judulnya, isinya cerita bahwa ibu Anne-Marie ini pejabat tinggi pemerintahan US, di Foreign Departement, yang super sibuk, selalu punya banyak acara kenegaraan dan padahal saat itu yang ada di pikirannya adalah anaknya yang mulai abg dan lagi bandel-bandelnya di sekolah, ngga suka ngerjain PR, dll. "I sipped champagne, greeted foreign dignitaries, and mingled. But I could not stop thinking about my 14-year-old son, who had started eighth grade three weeks earlier and was already resuming what had become his pattern of skipping homework, disrupting classes, failing math, and tuning out any adult who tried to reach him."
Dan bener-bener sibuk, berangkat dari rumahnya naik kereta jam setengah 6 selalu setiap hari, dan seharian penuh berkutat dengan meriksa draft pegawainya, bikin paper, atau menghadiri kegiatan.
Sampai dia jadi pidato gitu di tengah-tengah para perempuan usia mid-twenty, bahwa women cant have it all, bahwa memang fitrah perempuan tetep mikirin dan ngurusin anak dan keluarga, dan kalo dipaksa untuk melupakan dan meninggalkan semua itu, ngga bisa.
Kemudian di akhir-akhir ada cerita tentang banyak para high level career women setingkat ibu ini yang kemudian berhenti diantaranya:
1. Michèle Flournoy, stepped down after three years as undersecretary of defense for policy, the third-highest job in the department, to spend more time at home with her three children, two of whom are teenagers.
2. Karen Hughes left her position as the counselor to President George W. Bush after a year and a half in Washington to go home to Texas for the sake of her family.
3. Mary Matalin, who spent two years as an assistant to Bush and the counselor to Vice President Dick Cheney before stepping down to spend more time with her daughters, wrote: “Having control over your schedule is the only way that women who want to have a career and a family can make it work.”
Ya Allah, para wanita di Indonesia malah terbujuk rayuan feminisme yang mengatakan bahwa perempuan mandiri adalah yang punya gaji sendiri, ditakut-takuti bahwa mereka akan miskin jika para istri tidak bekerja, dan dengan bangga meninggalkan anak-anaknya seharian demi karir...
Hiks hiks
Astaghfirullah...
Aku ketik ini bukan untuk apapun, just reminding myself, apakah akan selamanya akan terus seperti ini?
Ya Allah beri hamba kesempatan untuk mengabdi lebih banyak pada keluarga hamba...
Itu sepenggal judulnya, isinya cerita bahwa ibu Anne-Marie ini pejabat tinggi pemerintahan US, di Foreign Departement, yang super sibuk, selalu punya banyak acara kenegaraan dan padahal saat itu yang ada di pikirannya adalah anaknya yang mulai abg dan lagi bandel-bandelnya di sekolah, ngga suka ngerjain PR, dll. "I sipped champagne, greeted foreign dignitaries, and mingled. But I could not stop thinking about my 14-year-old son, who had started eighth grade three weeks earlier and was already resuming what had become his pattern of skipping homework, disrupting classes, failing math, and tuning out any adult who tried to reach him."
Dan bener-bener sibuk, berangkat dari rumahnya naik kereta jam setengah 6 selalu setiap hari, dan seharian penuh berkutat dengan meriksa draft pegawainya, bikin paper, atau menghadiri kegiatan.
Sampai dia jadi pidato gitu di tengah-tengah para perempuan usia mid-twenty, bahwa women cant have it all, bahwa memang fitrah perempuan tetep mikirin dan ngurusin anak dan keluarga, dan kalo dipaksa untuk melupakan dan meninggalkan semua itu, ngga bisa.
Kemudian di akhir-akhir ada cerita tentang banyak para high level career women setingkat ibu ini yang kemudian berhenti diantaranya:
1. Michèle Flournoy, stepped down after three years as undersecretary of defense for policy, the third-highest job in the department, to spend more time at home with her three children, two of whom are teenagers.
2. Karen Hughes left her position as the counselor to President George W. Bush after a year and a half in Washington to go home to Texas for the sake of her family.
3. Mary Matalin, who spent two years as an assistant to Bush and the counselor to Vice President Dick Cheney before stepping down to spend more time with her daughters, wrote: “Having control over your schedule is the only way that women who want to have a career and a family can make it work.”
Ya Allah, para wanita di Indonesia malah terbujuk rayuan feminisme yang mengatakan bahwa perempuan mandiri adalah yang punya gaji sendiri, ditakut-takuti bahwa mereka akan miskin jika para istri tidak bekerja, dan dengan bangga meninggalkan anak-anaknya seharian demi karir...
Hiks hiks
Astaghfirullah...
Aku ketik ini bukan untuk apapun, just reminding myself, apakah akan selamanya akan terus seperti ini?
Ya Allah beri hamba kesempatan untuk mengabdi lebih banyak pada keluarga hamba...
Komentar
Posting Komentar