Me and the kiddos

Resume program Kelas Pengasuhan Anak

Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Dorector of Auladi-Parenting School
Hotel Citarum, 8-9 Nov 2014

Kenapa kita harus belajar ttg pengasuhan anak :
1. Àllah memerintahkan kita utk terus belajar
2. Zaman : zaman telah berubah. Dulu akses informasi terbatas. Skrg akses informasi tersebar luas
3. Agar anak bahagia

 Kenapa orang tua sering emosi menghadapi anak --krn ortu tidak punya ilmu

 Kenapa anak berperilaku buruk -- krn beda pola asuh

 Kenapa anak menjadi beban -- karena kita tidak bersama anak, kita hanya didekat anak. Ortu sibuk dengan gadget

PR utk ortu :
1. PR ke-1 : InsyaAllah mulai hari ini sy bersungguh sungguh jadi ortu betulan, bukan kebetulan. Sy bersungguh sungguh memulainya dari hal yang sederhana yaitu menyediakan waktu bersama anak setiap hari, setidaknya 30 menit setiap hari sebelum 12 tahun dan 3 jam setidaknya setiap bulan setelahnya
2. PR ke-2 : InsyaAllah mulai hr ini, sy akan MEMBEBASKAN hidup anak sy demi kebahagiaan mereka sepanjang tidak berlebihan, yaitu :
Tidak membahayakan dirinya
Tidak merugikan orang lain
Tidak melanggar hukum agama, negara dan norma setempat

3. PR ke-3 : InsyaAllah mulai hr ini, Sy bersungguh sungguh sekuat tenaga utk MENDAMPINGI anak setiap hari jika bertemu dgn anak setidaknya pd 4 kegiatan, yaitu :
Bangun tidur
Mau tidur
Makan
Sholat

4. PR ke-4: Sy akan mengutamakan KEBENARAN, bukan usia, utk membesarkan anak sy, dan pantang bagi sy membandingkan anak sy dgn saudaranya apalagi dengan org lain

5. PR ke-5: InsyaAllah mulai hr ini, sy tidak akan mengatakan kalimat negatif tentang anak saya didepan anak, sebaik apapun tujuannya. Saya tidak ridho konsep diri anak sy menjadi negatif gara-gara mulut sy yg tidak terjaga.
Hati2 krn itu akan menjadi label. Kita melabeli anak kita nakal, maka ia menjadi nakal. Isi toples sesuai labelnya

6. PR ke-6: mulai hr ini sy akn bersungguh sungguh melakukan apa yg sy katakan kpd anak, mulai hr ini sy akan bersungguh sungguh tidak pernah berbohong dan ingkar janji pada anak sebaik apapun tujuannya. Sy tidak ridho anak2 sy tidak mempercayai syi orang tuanya
 Ortu tegas tp tidak kasar
 Ortu harus konsisten
7. PR ke-7 : mulai hr ini sy bersungguh sungguh, ketika anak sy berlebihan, sy akan sedikit bicara dan banyak bertindak. Yaitu dengan membuat batasan2 yg jelas dan kknsekuensi yg jelas. Ketika sy terpaksa menindak anak, sy sekuat tenaga melaksanakannya dan tidak mudah goyah oleh perlawanan anak berupa : tangisan, kemarahan, amukan, dan serangan kata-kata atau fisik. Sy tau tidak akan mudah, tp sy juga tau jika tidak melaksanakannya skrg, maka akan jadi kesulitan yg berkepanjangan
anak nangis minta sesuatu, cuekin aja
anak ngamuk, ortu tinggalkan ia..tp tetap dalam pengawasan
ortu jgn lembek dgn segera memberi apa yg diminta anak

8. PR ke-8: mulai hari ini sy akan bersungguh sungguh sy akan mendekati anak sy pd saat berbuat baik lebih sering dr pada saat berbuat buruk dan setelah itu tidak akan jaga image untuk :
mengungkapkan perasaan positif yg kita rasakan
mendoakan anak sesekali yg sengaja terdengar anak
menceritakan kebaikan anak kepada orang lain

9. PR ke-9 : Mulai hari ini sy bersungguh-sungguh sy akan melatih diri sy agar menjadi t4 curhat terbaik yg dipilih anak saya dengan mebiasakan diri :
mengajak anak bicara soal sepele sebelum yg serius
Mengajak anak berbicara pd saat tidak bermasalah sebelum yg bermaslah
Tidak akan pernah memasukan nasehat sebelum mengeluarkan isi pikiran dan perasaan anak -- berikan nasehat stlah anak colling down

------------------------------------

Barusan buka whatssapp dan baca sharing di atas dari grup parenting.

Pelajaran banget buat aku sebagai ibu. Harus sabar menghadapi anak.

Kalo aku belajar dari bagaimana aku dibesarkan oleh ortu. Rasanya ngga terlalu inget jaman dulu waktu kecil kayak gimana. Yang jelas aku harusnya beruntung karena aku sepenuhnya dalam pengawasan mamaku. Karena mamaku 24 jam di rumah. Walau beliau sibuk masak dan beberes rumah. Aku termasuk pencinta masakan mamaku. Kalo anak2 lain ngga suka sayur. Aku suka. Pas aku ngga doyan makan, inget beberapa hari pernah disuruh minum segelas air perasan daun pepaya yang super pahit. Dan jadinya doyan makan. Mamaku selalu memperhatikan makanan anak2nya. Jaman sd, aku selalu bawa nasi dan lauk pauk dari rumah untuk makan siang di sekolah. Kalo mama ngga masak atau lagi bosen mamaku beliin lauk gudeg lengkap sama telur, tahu dan tempe bacem di warung gudeg di jalan lombok yang deket sd aku, suka banget rasanya. Pernah dibelain makan di sana pas lagi hamil salman. Alhamdulillah jd tumbuh sehat termasuk yang badannya besar.

Oiya salah satu yang aku syukuri juga adalah aku disekolahkan di sd islam yang cukup  bagus di lingkungan tempat tinggal kami, ngga disekolahin di sekolah negeri, padahal bapakku saat itu pns yang udah hampir pensiun. Dan mamaku seorang ibu rumah tangga yang ngga ada income tambahan lainnya. Biaya sekolah pun otomatis lebih mahal dibanding sekolah negeri. Seingetku dulu spp sd negeri masih 5ribu sebulan dan sd islam tempat aku sekitar 11rb. Di sd aku ada pelajaran bahasa arab, aqidah akhlak, sejarah islam, al-Quran hadist dan ada juga pelajaran fiqih, juga bahasa inggris. Dimana sd negeri ngga ada pelajaran itu. Kalo pelajaran bahasa arab yang masih aku inget sampe sekarang adalah daftarun itu bahasa arabnya buku,
Sajaratun itu pohon. Heheu. Kadang kalo sekarang2 ikut kajian pelajaran bahasa arab jadi inget pelajaran sd. Hihi. Pas belajar aqidah akhlak ada bab tentang kiamat itu menyeramkan banget. Dikasih tau pula hadis tanda2 kiamat. Yang salah satunya perempuan lebih banyak dari laki2. Di pelajaran sejarah islam ada bab tentang para sahabat Rasul saw dan khulafaurrasyidin, dulu pelajaran ini bikin ngantuk krn bukunya paling tebel banyak yang harus dibaca dan buku pelajaran sejarah islam saat itu ngga ada gambarnya sama sekali. Trus pas pelajaran al-Quran hadist aku suka karena harus ngapal surat2 juz amma. Itu bekal banget sampe jadi emak2 kayak sekarang. Bersyukur banget deh pokoknya.

Dan bagaimana perbedaan kadar kesabaran antara aku dan mamaku saat mendidik anak? Sepertinya aku akui tak sesabar mamaku dulu saat mendidik aku.  Alasannya, beda kondisi. Tapi ngga boleh jadi alasan juga sih. Dulu anak mamaku adalah kakakku yang notabene perempuan, aku yang juga perempuan, dan adikku barulah muncul laki2. Anak perempuan jelas beda banget gayanya sama anak laki2. Adikku walau laki2 waktu kecil kayaknya ngga pernah aku ambilin mainannya (kayaknya). Subhanallahnya salman sangat aktif. Dan shabran juga. Kalo lagi ribut itu masyaAllah indahnya. Hehe. Jadi ya begitulah. Hanya bisa terus memohon kepada Allah swt untuk menunjuki pada kesabaran. Aamiin.

Tapi tapi tapi. Aku ngga pengen maksain anak kalo mereka sudah besar nanti. Ngga pengen maksain mereka harus ini harus itu kalo mereka udah seumur aku dan akunya masih hidup. Yang penting ortunya udah mendidik dengan baik dan benar sesuai contoh dari Rasul saw, disekolahkan di sekolah yang baik, diajarkan agama islam,  wajib sholat, puasa, zakat, menutup aurat dan bergaul dengan komunitas orang shalih, mengkaji islam secara rutin. Dan jadi pejuang agama Allah swt. Oiya satu lagi mereka akan aku dorong untuk berpenghasilan halal di usia muda dan menikah di usia muda juga. Kalo perlu lulus sma nikah deh. Biar ga ada acara gaul sama pemuda-pemudi galau yang buang2 waktu.

Mencari nafkahnya bisa jadi wirausahawan, jadi dokter, atau jadi insinyur seperti ayahnya. Hehe.. Tapi ngga usah jadi pns kayak ibu ya. Kecuali jadi pns di dalam negara yang bersistem Islam a.k.a khilafah. Aamiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...