Today 30 years ago

Hari ini umur aku genap 30 tahun.

Bagaimana rasanya berumur 30 tahun?

Bersyukur. Sudah dikaruniai 2 anak laki-laki yang menggemaskan. Dengan suami yang baik. Alhamdulillah Allah ta'ala mengabulkan doa-doaku. Bisa jadi ibu. Bisa merasakan punya  2 anak laki-laki. Bisa menikah. Bisa melihat kedua orangtuaku berangkat haji. Masih bisa melihat mereka berdua sehat sampai hari ini. Bisa merasakan lulus kuliah magister. Dan bisa merasakan suka-duka pasang-surut jadi pns selama hampir 5 tahun.

Yang masih ingin aku capai adalah menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak-anakku. Semoga bisa bersama mereka dengan kualitas prima untuk mendidik mereka dengan baik. Dan berharap Allah swt menguatkan dan memudahkan langkahku melaksanakannya.

Tadi tv di ruangan nayangin acara basa basi trans tv ada ibu elly risman sang psikolog pendidikan anak. Beliau bilang bahwa anak harus didengarkan perasaannya, jangan cuma dimarahi sepanjang waktu dan anak akan mencontoh semua yang orangtuanya lakukan. Yang paling jleb adalah kata bu elly risman, kalau anda mau berguna buat bangsa dan negara ini maka mendidik anak dengan baik adalah lebih berharga dibandingkan ketika lulus pendidikan kemudian bekerja di luar meninggalkan anak dalam pengasuhan pihak lain. Ya Allah...

Kemarin aku baca puisinya ibu kiki barkiah untuk para wanita yang masih berjuang keluar rumah, ada yang karena masih single belum punya pasangan tulang punggung keluarga, ada yang karena single mom yang suaminya meninggal atau yang bercerai dan belum menikah lagi atau memang tidak memutuskan untuk menikah lagi, ada yang masih harus berjuang keluar karena harus membantu suami, ada juga yang harus keluar rumah karena keahlian wanita ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mungkin semacam dokter spesialis tertentu misalnya didoakan semoga Allaah swt memudahkan langkahnya, dan melindungi anak-anak yang ditinggalkan dengan penjagaan yang terbaik dari Allah swt.

Emang begini ngenesnya wanita kalo hidup dalam sistem sekuler kapitalisme. Yang harusnya negara mengayomi dan mensejahterakan tapi abai. Semua harus ditanggung individu masing-masing dan negara lepas tangan. Ditambah semakin gencarnya feminisme mengopinikan bahwa musuh perempuan adalah laki-laki, sehingga mereka menyuarakan perempuan jangan mau bergantung sama laki-laki. Yang masih jadi anak jangan mau bergantung nafkah sama bapaknya atau kakaknya atau adik laki-lakinya atau omnya atau pamanannya atau uwaknya. Yang udah nikah dibilang jangan mau bergantung sama suami nanti gimana kalo suami selingkuh, nikah lagi atau meninggal? Ya Allah istri mana yang mau suaminya meninggal?

Dan dalam sistem Islam begitu indahnya perempuan diperlakukan. Perempuan sama sekali tak ada kewajiban mencari nafkah. Ketika dia menjadi anak perempuan maka nafkahnnya dari ayah, kakak, adik, om, paman atau uwak laki-lakinya, ketika menjadi istri maka suaminya yang wajib bertanggung jawab terhadap nafkahnya. Kalaupun istri bekerja maka hartanya adalah untuk dia saja dan ketika dia memberikan untuk keluarganya maka itu dihitung sedekah. Subhanallah. Dan saat tak ada lagi kerabat laki-laki atau suami sang perempuan tersebut maka negara yang harus bertanggungjawab menafkahi. ALLAHU AKBAR. INDAHNYA SISTEM ISLAM...

Kalopun islam mengatur bahwa laki-laki yang memberi nafkah bukan berarti laki-laki berhak bersikap kasar, merendahkan, melecehkan perempuan. Perempuan berhak untuk sekolah dan berpendidikan setinggi mungkin karena dialah yang akan mendidik generasi nantinya.

Dan sekarang ketika lulus kuliah seakan menjadi kewajiban bahwa seorang perempuan harus bekerja mencari nafkah sendiri dan ayahnya sudah lepas tangan menafkahi. Dan saat ini pun banyak kriteria menantu perempuan yang akan disetujui calon mertua adalah yang punya pekerjaan. Lucu ya. Kemudian ketika mereka punya anak maka anaknya akan dititip ke ortunya. Sehingga tambah banyak nenek-nenek dan kakek-kakek yang pagi-pagi sudah gendong cucunya. Atau pun di berbagai perumahan banyak anak-anak yang besar dengan pembantu ataupun babysitter. Karena orang tuanya bekerja demi membayar sekolah anak mereka yang  berkualitas tapi sangat mahal, dan kemudian ortu hanya bertemu anak saat anaknya sudah tidur demi membayar biaya sekolah mereka yang selangit.

Aku rasa cita-cita aku selanjutnya adalah memutus rantai beracun ini.

Doakan sayah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...