Antara tina talisa dan pak ustad

Hari ini belum jadi lagi ke cinere. Tadi pagi pas baru sampe kantor udah hujan. Ga kebayang gimana rasanya nyari kontrakan sendirian bersama cuaca yang hujan.

Siang tadi pas makan siang di ruangan ada tina talisa di acara sarah sechan net tv. Ternyata tina talisa kuliahnya jurusan dokter gigi. Tapi sekarang jadi presenter. Dia bilang ngga menemukan passion di bidang kedokteran gigi. Padahal sama orang-orang di sekitarnya dia disemangati untuk lanjut terus sampe jadi dokter gigi. Karena konon kalo dokter gigi bisa bermanfaat untuk orang banyak. Bisa membantu banyak orang yang giginya sedang sakit. Kemudian dia berpikir, kalo.mau bermanfaat sebenernya ngga cuma bidang satu itu aja. Karena dia passionnya di bidang jurnalistik dia merasa sangat senang ketika bisa menghibur orang saat jadi mc, atau saat dia meliput berita dia senang karena jurnalislah yang pertama tau suatu berita atau kejadian karena mereka yang meliputnya. And she loves being journalist. Orangtuanya pun mendorong kalo sudah memilih satu bidang  maka jangan setengah-setengah, dan harus jadi yang terbaik di dalamnya.

Subhanallah.

Tadi malam ayah salman perdana mulai ikut belajar tajwid sama ustad supriatna. Belajarnya di rumah mamaku. Dan murid sang ustad selain ayah, ikut juga mama dan bapakku. Ayah ngerekam suara pas kajian berlangsung. Subhanallah. Kenapa ngga dari dulu aja kita manggil ustad ke rumah ortu buat memahamkan mereka tentang islam. Di sela sang ustad mengajarkan bacaan Qur'an diselingi dengan cerita kehidupannya. Ustadnya cerita tentang dulu dia pernah ditawari untuk ta'aruf dengan akhwat kedokteran. Akhwatnya katanya udah mau tapi ustadnya ngga mau karena menurut beliau terlalu jomplang. Bahwa istrinya kerja sbg pns. Anak-anaknya sama mertuanya. Dan sang ustad sekeluarga pun tinggal sama mertuanya. Karena bapak mertuanya udah meninggal. Mamaku nanya ke ustadnya 'istrinya diauruh berhenti kerja ngga ustad?'. Heheu. Itu sepertinya problematika keluarga kite saat ini. Dan sang ustad cerita dulu dia pernah nyuruh istrinya berhenti kerja, terus dia dinasehati  guru ngajinya supaya jangan larang istrinya kerja. Karena katanya kita tidak hidup di  sistem syariah. Sekarang katanya semua mahal. Dan nanti untuk bayar sekolah anak pun mahal. Jadilah syukurilah posisi istri anda yang sekarang jadi pns. Dan mamaku jadi senang karena menemukan satu orang lagi sebagai penyemangat aku untuk ngantor sampe pensiun. Hihi.

Hmm.. agak-agak gimana gitu ya denger alasan yang satu itu. Sepertinya bukan jawaban yang sahih. Emang kalo kita tidak hidup dalam sistem yang bukan syariah maka perempuan boleh gitu rame-rame ninggalin anak masih kecil sendiri di rumah brsama orang asing atau pembantu gitu misalnya?

Walau memang perempuan dibolehkan bekerja. Mungkin sebaiknya sang ustad menjawab melihat dengan kondisi dulu. Dan harus selalu dievaluasi. Kalo suami sang perempuan dalam keadaan mapan secara ekonomi maka keberadaan perempuan bekerja dipertanyakan untuk apa lama-lama sibuk di luar padahal sebenernya anak-anaknya lebih membutuhkan ibunya.misalnya. Bahwa ada peran perempuan yang utama sebagai ummu wa rabbatul bayt dan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Kenapa perempuan sekarang rame-rame berebut lapangan pekerjaan sama laki-laki? Karena perempuan dalam posisi tidak aman. Dan khawatir akan kesejahteraan dirinya dan keluarga. Kalo dalam sistem islam tentu yang dikuatkan adalah laki-laki untuk lebih mudah dan halal dalam mencari nafkah bagi kaum perempuan yang ditanggungnya.

Ga ada abisnya kalo ngomongin ini. Rasanya seperti dulu aku bilang ke adik aku yang sedang mengenalkan pacarnya di asrama kampusnya bahwa aku ngga suka mereka pacaran. Saat itu aku belum nikah, dan aku paham bahwa pacaran adalah dosa. Dan saat itu aku berdoa Ya Allah ijinkan aku menikah agar aku bisa mengingatkan mereka dengan hal yang lebih nyata bahwa pacaran hanya sia-sia dan pernikahan sungguh mulia di sisiMu.

Sekarang aku berdoa kepada Allah swt ya Allah ijinkan hamba menjadi ibu pengatur rumah tangga yang baik bagi keluarga hamba, agar hamba bisa mengingatkan wanita lain bahwa mengabdi kepada keluarga itu sungguh indah dibanding gaji ratusan juta di luar rumah. Dan hamba ingin membuktikan bahwa anak-anak hamba akan tetap kuliah dan sekolah dengan baik serta menjadi anak shalih pejuang agamaMu walau ibunya di rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ke bdn erie citayam

Call for tukang urut

Salute to ...