Jadi orang

Hari ahad lalu, pas lagi ada acara training remaja muslimah di tpa masjid depan rumah.

Karena ayah lagi ada kerjaan di depok, maka salman dan shabran full bersama aku. Mereka menjelajah lapangan, sampai acara training mau selesai menjelang zuhur.

Pas lagi ngeliatin salman shabran main di lapangan, aku dipanggil sama seorang tetangga teman masa kecil, seumuran sama aku, udah jadi ibu juga, sang kakek dan nenek teman ini yang punya rumah dekat masjid dan sudah meninggal dunia keduanya. Anaknya teman ini pun suka main sama salman.

Ternyata dia mau menawarkan aku untuk beli barang jualannya. Dia jual kerudung besar berbahan kaos. Sebuah kantong besar berwarna hitam kemudian dibawa ke dekat aku. Isinya berbagai warna kerudung besar bahan kaos. Aku ambil 2 yang warna putih dan abu-abu.

Kemudian dia bilang, "enak ya udah pada jadi orang...", aku bilang " dirimu juga jadi orang kan..."  katanya " aku mah cuma kerja jadi spg"

Kalo kerja jadi spg artinya belum jadi "orang" gitu ya?

Aku jadi inget tulisan seorang teteh pejuang syariah khilafah, book advisor tempat selama ini aku beli seri buku buat salman dan shabran. Beliau lulusan matematika unpad. Sempet ngajar di smk. Kemudian setelah menikah dan punya anak beliau jadi stay at home mom sambil jadi wirausahawati jualan buku dan baju muslimah. Di tulisannya itu diklasifikasi bahwa dalam pandangan orang kebanyakan profesi lulusan matematika unpad yang memilih jadi irt sambil jualan sungguh bukan "orang".

Masih jadi opini umum bahwa yang jadi orang itu, adalah yang kuliah dan kerja kantoran bergaji besar, punya rumah besar dan mobil banyak.

Padahal harusnya bersyukurlah dengan apapun keadaan kita saat ini. Mau jadi spg, atau tukang sayur, atau tukang apalah, bersyukur masih dapat rejeki dari Allah swt, apalagi yang berkelebihan rejeki jangan sombong dan merasa paling hebat, juga harus bersabar. InsyaAllah ketika terus memohon pertolongan kepada Allah swt sambil terus berusaha dengan tidak melanggar aturan Allah swt maka Allah akan menolong.