Peniup Pluit
Tadi malam nonton Mata Najwa di Metro TV, tentang Whistleblower, lucu ya, dan kagum, subhanallah...
Pertama kali denger kata-kata itu didengungkan adalah pas waktu diklat auditor di pusdiklat BPKP Ciawi tahun 2011 kemarin, Pak Widyaiswara menerangkan, jika seorang auditor melaporkan temuannya yang bernilai tinggi dan itu akan mengguncangkan sebuah kenyamanan, dimana yang lain ngga berani melaporkan, maka itulah yang disebut whistleblower, tukang lapor sesuatu yang disembunyikan dan tak berani diungkap.
Dan itu memerlukan keimanan dan mental yang super kuat, serta siap menerima segala resiko.
Cerita pertama yang aku lihat tadi malam ada ibu Simarmata, dari Kemendagri, yang mengungkap laporan perjalanan dinas palsu di bagiannya, dan dia kemudian dicuekin di kantor, ngga dikasih pekerjaan, sampai ditawari uang untuk mencabut laporannya ke polisi. Kemudian dilantik pejabat baru yang menggantikan dia.
Ada juga seorang bapak dari Aceh, yang melaporkan korupsi dana BRR, mark-up di setiap proyek, kemudian setelah dia laporkan itu ke pihak yang berwenang, ada teror yang menyuruhnya berhati-hati saat bicara, ngancam keselamatan anak-istrinya segala.
Ada juga Pak Agus Tjondro, yang mantan anggota DPR yang melaporkan kasus cek pelawat, dia mengaku menerima cek itu, dan mengembalikan, tapi kemudian masuk penjara. Dia takut akan pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Subhanallah, kata mamaku, " Tuh Ran, masih ada orang baik di negeri ini,"
Dan lebih lagi banyak yang terbina dalam kejahatan, karena sistem kapitalisme sekuler ini, setiap hari, setiap menit dan detik, membina, mengajak secara massif orang-orang untuk menjadi hamba dari hawa nafsunya sendiri tanpa perduli dengan nasib orang lain, mulai dari pembinaan lewat billboard di jalan-jalan umum, di tv, koran, majalah, buku, internet, ngga pake aturan Allah swt, syariat Islam.
Whistleblower, aku dukung para pemberani, tapi mari juga bersama-sama tidak mencukupkan diri sampai di perbaikan individu, atau lembaga, tapi juga perbaikan sistem, dengan sistemnya Allah swt, sistem Islam.
_Nashruminallah, wa fathun qoriib_

Pertama kali denger kata-kata itu didengungkan adalah pas waktu diklat auditor di pusdiklat BPKP Ciawi tahun 2011 kemarin, Pak Widyaiswara menerangkan, jika seorang auditor melaporkan temuannya yang bernilai tinggi dan itu akan mengguncangkan sebuah kenyamanan, dimana yang lain ngga berani melaporkan, maka itulah yang disebut whistleblower, tukang lapor sesuatu yang disembunyikan dan tak berani diungkap.
Dan itu memerlukan keimanan dan mental yang super kuat, serta siap menerima segala resiko.
Cerita pertama yang aku lihat tadi malam ada ibu Simarmata, dari Kemendagri, yang mengungkap laporan perjalanan dinas palsu di bagiannya, dan dia kemudian dicuekin di kantor, ngga dikasih pekerjaan, sampai ditawari uang untuk mencabut laporannya ke polisi. Kemudian dilantik pejabat baru yang menggantikan dia.
Ada juga seorang bapak dari Aceh, yang melaporkan korupsi dana BRR, mark-up di setiap proyek, kemudian setelah dia laporkan itu ke pihak yang berwenang, ada teror yang menyuruhnya berhati-hati saat bicara, ngancam keselamatan anak-istrinya segala.
Ada juga Pak Agus Tjondro, yang mantan anggota DPR yang melaporkan kasus cek pelawat, dia mengaku menerima cek itu, dan mengembalikan, tapi kemudian masuk penjara. Dia takut akan pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Subhanallah, kata mamaku, " Tuh Ran, masih ada orang baik di negeri ini,"
Dan lebih lagi banyak yang terbina dalam kejahatan, karena sistem kapitalisme sekuler ini, setiap hari, setiap menit dan detik, membina, mengajak secara massif orang-orang untuk menjadi hamba dari hawa nafsunya sendiri tanpa perduli dengan nasib orang lain, mulai dari pembinaan lewat billboard di jalan-jalan umum, di tv, koran, majalah, buku, internet, ngga pake aturan Allah swt, syariat Islam.
Whistleblower, aku dukung para pemberani, tapi mari juga bersama-sama tidak mencukupkan diri sampai di perbaikan individu, atau lembaga, tapi juga perbaikan sistem, dengan sistemnya Allah swt, sistem Islam.
_Nashruminallah, wa fathun qoriib_

Komentar
Posting Komentar